Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Berani-Beraninya!! Habib Bahar Blak-blakan Ogah Panggil Dudung dengan Sebutan Bapak, Ternyata...

Berani-Beraninya!! Habib Bahar Blak-blakan Ogah Panggil Dudung dengan Sebutan Bapak, Ternyata... Kredit Foto: Antara/Rivan Awal Lingga
Warta Ekonomi, Jakarta -

Habib Bahar bin Simth menjadi bintang tamu di youtube Karni Ilyas. Banyak hal yang diutarakan Habib Bahar mengenai sejumlah peristiwa yang terjadi, salah satunya mengomentari pernyataan KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman.

Dikutip VIVA, Jumat 24 Desember 2021, Habib Bahar mengaku tak mau memanggil Jenderal Dudung dengan panggilan bapak. Ternyata ada penyebabnya. Dia cerita tak terima saat eks Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab cuma dipanggil Rizieq oleh mantan Pangkostrad itu.

Baca Juga: Bahar Smith Ogah Salahkan Jenderal Dudung di Depan Umat: Saya Ini Orangnya...

"Kita melihat suatu pernyataan dari Dudung. Banyak yang nanya kenapa enggak manggil bapak (ke Jenderal Dudung), kenapa habib panggil nama, saya jawab gini Dudung pernah manggil Habib Rizieq dengan sebutan nama Rizieq, kalau semua ulama memanggil habib Rizieq dengan habib, lalu Dudung menyebut (Rizieq) cuma nama. Lalu kenapa saya harus menyebut dia dengan sebutan bapak," kata Bahar.

Tak hanya soal penyebutan panggilan, Bahar juga mengatakan jika banyak yang disampaikan oleh Jenderal Dudung soal Habib Rzieq dianggap tidak benar.

"Saya kan melihat di tv waktu di lapas. Saya lihat lagi turunkan baliho, terus mau bubarkan FPI dan apa itu rizieq dan segala macam . Kemudian banyaklah pernyataan-pernyataan dari dia yang tidak benar makanya ketidak benaran dia harus kita lawan, karena selama ini banyak yang diam. Seperti contoh, tuhan bukan orang Arab, ada kiai dan habaib melihat dan dengar itu, mereka sekali bersuara hanya lewat tulisanĀ  tapi saya tidak bisa, saya bukan karakter seperti itu," ucap Bahar.

Meski selalu bersikap frontal dan kontroversial, Bahar menegaskan jika bagi dia, NKRI harga mati. Sikap bahar yang selalu menyoroti pemerintah dengan keras juga ada tujuannya.

"Bagi saya NKRI harga mati, saya tidak melawan penguasa, yang saya lawan kezalimannya, ketidakadilannya, kebijakan yang merugikan rakyat. Bagi saya, resiko terkecil saya di penjara, Bang karni. Resiko terbesar saya dibunuh, bisa jadi. Saya ambil resiko itu demi bangsa, demi islam dengan rakyat," ujarnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Fajria Anindya Utami

Bagikan Artikel: