Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Telkom University Bakal Wujudkan Kampung Kreatif di Sumedang

Telkom University Bakal Wujudkan Kampung Kreatif di Sumedang Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
Warta Ekonomi, Bandung -

Tim pengabdian masyarakat (Abdimas) Fakultas Industri Kreatif (FIK) Telkom University (Tel-U) akan menjadikan Desa Rancakalong, Kabupaten Sumedang sebagai kawasan Kampung Kreatif Sumedang. 

Ketua Abdimas FIK Telkom University Hendi Anwar mengatakan, kesiapan dilakukan dalam rangka program "Skema Bantuan Pendanaan Program Penelitian Kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka Dan Pengabdian Masyarakat Berbasis Hasil Penelitian dan Purwarupa PTS."

"Kami membuat program berjudul 'Perancangan Kawasan Kampung Kreatif Sumedang Berbasis Budaya Untuk Memperkuat Positioning Statement Kabupaten Sumedang sebagai Puser Budaya Sunda'," kata Hendi kepada wartawan di Bandung, Sabtu (25/12/2021).

Baca Juga: Sambangi Sumatera Selatan, Sahabat Ganjar Lakukan Kegiatan Bakti Sosial dan Pemberdayaan UMKM

Selain Hendi, tim beranggotakan dosen FIK lainnya yakni Ganesha Puspa NabilaAisyi Syafikarani, Kiki Putri Amelia, dan Santi Salayanti. Mereka dibantu mahasiswa-i yakni Terinza, M. Fahmi Fakhruzzaman, Ahmad Zaki, dan Sherly Anggraini. 

Hendi menjelaskan latar belakang timnya dikarenakan Sumedang dikenal dengan budaya dan tradisinya yang masih terjaga hingga sekarang. Oleh sebab itu, Sumedang menjadikan “Puseur Budaya Sunda” (SPBS) sebagai positioning statement dan telah dijadikan landasan keseluruhan aktivitas di Kabupaten Sumedang.

Positioning statement tersebut disahkan dalam bentuk peraturan daerah yaitu Perda No 1 Tahun 2020 Tentang Kabupaten Sumedang sebagai “Puseur Budaya Sunda”. Demikian juga dengan peraturan yang lebih tinggi yaitu Undang Undang No 5 Tahun 2017 tentang perlindungan Budaya.

Berdasarkan pada hasil analisis survei lokasi yang telah dilakukan terhadap beberapa daerah di Kabupaten Sumedang, terdapat satu desa yang memiliki potensi lebih untuk dikembangkan yaitu Desa Rancakalong.

Desa Rancakalong memiliki kekayaan budaya dan tradisi yang masih hidup, beberapa jenis kesenian tradisional Sunda masih terpelihara yakni Wayang, Calung, Kuda Renggong, Kecapi Suling, Seni Beluk dan Tarawangsa. 

Tim tersebut sudah berhasil merancang pengembangan konsep desa wisata dengan menjadikan beberapa aspek desain yang sesuai kebutuhan fisik maupun sosial dari lokasi itu sendiri.

Desa Rancakalong yang setiap tahunnya membuka pintu untuk upacara adat dan pentas seni Tarawangsa, memerlukan sebuah area penyambutan tamu sekaligus diajukan sebagai placemaking. Untuk mewujudkan hal tersebut, salah satunya yaitu melalui pembangunan infrastruktur yang berbasis Budaya Sunda.

Identitas Desa Rancakalong sebagai desa wisata dan Kabupaten Sumedang sebagai Puseur Budaya Sunda dapat dipertegas dengan pengadaan dan perancangan Kawasan Hijau yang menekankan pada kebutuhan pernyataan identitas wilayah tersebut.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: