Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Anak Bangsa (LKAB) Rudi S Kamri bersuara lantang menyoroti taktik merugikan Partai Demokrat.
Sebelumnya, Partai Demokrat ingin presidential threshold alias ambang batas 20 persen agar dikurangi.
Baca Juga: Fadli Zon Vs Henry Subiakto, Berawal Pengumuman Mundur dari Jabatan, Berakhir Saling Lontar Sindiran
Menurut Rudi, kondisi itu merupakan sebuah pembohongan publik yang harus diwaspadai.
"Saya tidak begitu peduli soal PT 20 persen ini, tetapi Partai Demokrat ini harus dibongkar taktik buruknya," kata Rudi kepada GenPI.co, Minggu (26/12).
Rudi menjelaskan taktik buruk tersebut merupakan kondisi ambang batas 20 persen yang diinisasi Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Partai Demokrat.
Sebab, ketika Partai Demokrat berkuasa, ambang batas dibuat untuk menjegal calon pemimpin baru di Indonesia.
"Mereka (SBY dan Demokrat) mendukung ambang batas setinggi-tingginya agar menyulitkan calon lain selain dari Demokrat," jelasnya.
Kendati demikian, Rudi mengaku Partai Demokrat terlihat tengah memperburuk kondisinya sendiri.
Baca Juga: Giring Singgung Soal Pembohong, Dapat Balasan Menohok dari Demokrat
Menurutnya, publik akan antipati terhadap Partai Demokrat karena taktik ini terkuak.
"Nah, saya rasa Partai Demokrat ini memang sengaja menginginkan PT 20 persen diturunkan, tetapi publik masih ingat bahwa aturan ini dari mereka. Jadi, saya pikir ini akan mempersulit PD pada pertarungan Pilpres 2024," imbuhnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Adrial Akbar