Fakta Abraham Accords yang Bikin Indonesia Mempertimbangkan Damai dengan Israel, Ternyata Isinya...
3. Disusul Sudan dan Maroko
Pada 23 Oktober 2020, Sudan resmi menyetujui normalisasi hubungan dengan Israel dalam kesepakatan yang diperantarai AS. Sebagai imbalannya, AS setuju untuk menghapus Sudan dari daftar Negara Pendukung Terorisme, mencabut sanksi ekonomi, dan setuju mendiskusikan tentang pengampunan utang.
Sudan pun setuju untuk membayar USD 335 juta sebagai kompensasi kepada korban teror AS. Dalam unggahan Twitternya, Perdana Menteri Abdalla Hamdok berterima kasih kepada Trump yang menandatangani perintah eksekutif untuk menghapus Sudan dari daftar hitam negara teroris. Namun, ia tak menyebutkan kesepakatan dengan Israel.
Pada Januari 2021, Sudan menandatangani deklarasi tersebut, sedangkan AS menyelesaikan janji untuk menghapus negara itu dari daftar hitam negara teroris.
Negeri Paman Sam juga menegaskan kembali komitmennya untuk memberikan pinjaman perantara guna menghapus tunggakan Sudan ke Bank Dunia dan mengakses USD 1 miliar pendanaan tahunan. Pada 6 April 2021, Kabinet Sudan mencabut undang-undang tahun 1958 yang melarang hubungan diplomatik dan bisnis dengan Israel.
Sementara itu, Maroko menyetujui normalisasi hubungan dengan Israel pada bulan Desember 2020. Sebagai imbalannya, AS mengakui klaim Maroko atas Sahara Barat. Perjanjian ini pun menjadi salah satu faktor pecahnya hubungan antara Maroko dan Aljazair.
Pada 24 November 2021, Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz menandatangani perjanjian keamanan bersama dengan Menteri Pertahanan Maroko Abd al-Latif Lodi.
Inilah pertama kalinya Israel menandatangani perjanjian semacam itu secara terbuka dengan negara Arab. Dengan perjanjian ini, kerja sama keduanya di bidang pertahanan negara akan lebih lancar.
4. 'Perjuangan' Trump dilanjutkan oleh Joe Biden
Meski Donald Trump tak lagi berkuasa, perjuangannya tetap dilanjutkan oleh Joe Biden. Hal ini terbukti dari peresmian hubungan diplomatik Israel dan Kosovo pada 1 Februari.
Dalam upacara yang diadakan secara daring antara Yerusalem dan Pristina, Menteri Luar Negeri Israel Gabi Ashkenazi dan Menteri Luar Negeri Kosovo Meliza Haradinaj Stublla menandatangani deklarasi bersama untuk membangun hubungan.
Ashkenazi menyetujui permintaan resmi Kosovo untuk membuka kedutaan di Yerusalem. Sebagai imbalannya, negara mayoritas Muslim ini mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
Tak sampai di situ, dalam pidato peringatan ulang tahun pertama Abraham Accords pada 17 September 2021, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken bertekad untuk mendorong lebih banyak negara agar menormalkan hubungan dengan Israel.
Ia menambahkan kalau pemerintah AS akan memperdalam hubungan lama Israel dengan Mesir dan Yordania. Keduanya telah menormalisasi hubungan dengan Israel pada 1979 dan 1994.
Sejumlah negara Arab dan Muslim lainnya, seperti Oman, Indonesia, dan Arab Saudi dirumorkan sedang mempertimbangkan normalisasi ini. Blinken pun mengklaim kalau normalisasi dengan Israel dapat menguntungkan Palestina.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: