Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Fakta Abraham Accords yang Bikin Indonesia Mempertimbangkan Damai dengan Israel, Ternyata Isinya...

Fakta Abraham Accords yang Bikin Indonesia Mempertimbangkan Damai dengan Israel, Ternyata Isinya... Dalam foto yang dirilis Istana Kepresidenan RI ini, Presiden RI Joko Widodo, kiri, berjalan bersama Menlu AS Antony Blinken, kedua kanan, sebagai Duta Besar AS untuk Indonesia Sung Kim, kedua kiri, dan Mensesneg Pratikno, kanan, lihat, saat pertemuan di Istana Merdeka, Jakarta, Senin, 13 Desember 2021. | Kredit Foto: AP Photo/Istana Kepresidenan RI/Agus Suparto

5. Ditolak mentah-mentah oleh Indonesia

Media Israel baru-baru ini gencar memberitakan bahwa Blinken dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi membahas normalisasi hubungan diplomatik antara Indonesia dan Israel selama kunjungannya ke Jakarta pada 14 Desember. Blinken dilaporkan menyarankan agar Indonesia bergabung dengan Abraham Accords.

Pernyataan Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI Teuku Faizasyah pada Jumat (24/12) membenarkan adanya pembahasan normalisasi hubungan dengan Israel.

Namun, usulan ini ditolak oleh Retno yang bersikeras bahwa Indonesia tetap konsisten dengan rakyat Palestina dan perjuangan mereka saat ini untuk pembentukan negara Palestina.

Bukan kali ini saja Indonesia dirayu untuk menormalisasi hubungan dengan Israel. Dalam wawancara dengan Bloomberg yang dimuat pada 22 Desember 2020, Adam Boehler, CEO Perusahaan Pengembangan Keuangan Internasional AS (DFC), mengatakan Indonesia bisa mendapatkan USD 1-2 miliar (Rp14-28 triliun) bantuan pembangunan asalkan mau bergabung dengan sejumlah negara Arab dan Muslim untuk mengakui Israel secara terbuka.

Itulah fakta penting Abraham Accords. Yakni perjanjian normalisasi hubungan dengan Israel yang telah ditandatangani beberapa negara mayoritas Muslim, seperti UEA, Bahrain, Sudan, Maroko, namun ditolak oleh Indonesia.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: