Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tahun 2021 Jadi Pembelajaran Penting Menghadapi Pandemi Covid-19

Tahun 2021 Jadi Pembelajaran Penting Menghadapi Pandemi Covid-19 Wiku Adisasmito | Kredit Foto: Instagram/Wiku Adisasmito

Beberapa upaya yang dilakukan pada tahun ini seperti peningkatan jumlah tempat tidur RS rujukan, laboratorium rujukan, fasilitas isolasi terpusat, serta posko tingkat desa/kelurahan. Rinciannya, upaya pertama, pada tempat tidur ruang isolasi dan ICU rumah sakit rujukan. Awal tahun 2021, total ada 45 ribu tempat tidur, saat ini meningkat 2 kali lipat hingga 81 ribu. Jika dilihat angka keterisian tempat tidur (BOR), BOR isolasi keterisiannya 2,24% dan BOR ICU 3,88%.

Kedua, jumlah laboratorium rujukan Covid-19. Pada Januari 2021, jumlahnya ada 510 laboratorium. Dibandingkan, saat ini jumlahnya meningkat hampir 2 kali lipat atau 902 laboratorium. Terlebih, persentase testing dari laboratorium ini sudah jauh melebihi target testing WHO, yaitu sebesar 503% dibandingkan awal tahun lalu sebesar 85%. "Bahkan, saat ini kita memiliki lebih dari 23 ribu fasilitas pemeriksa antigen yang tersebar di seluruh Indonesia," tambah Wiku.

Baca Juga: Meski Terancam Omicron, Indonesia Lebih Untung karena...

Ketiga, tempat tidur isolasi terpusat. Per Juli 2021, ada 20 ribu tempat tidur isolasi terpusat yang tersebar di seluruh Indonesia. Fasilitas ini siap dan fleksibel diaktifkan kembali sewaktu-waktu dibutuhkan.

Keempat, jumlah posko desa/kelurahan. Posko ini alat pengawasan hingga di tingkat terendah di seluruh wilayah di Indonesia. Sepanjang tahun 2021, pembentukannya mencapai 29 ribu posko. Artinya, 35,81% dari total desa/kelurahan di Indonesia telah memiliki posko. Angka ini tentunya masih harus terus ditingkatkan, mengingat posko merupakan garda terdepan penanganan di tingkat mikro.

Dengan daya dan upaya yang dimiliki Indonesia, menunjukkan kemampuan adaptasi, kesigapan dan resiliensi seluruh lapisan masyarakat dalam penanganan pandemi. Ini menjadi modal penting Indonesia untuk terus bertahan melawan tantangan pandemi yang dinamis. Termasuk varian Omicron saat ini, bahkan membawa Indonesia keluar dari pandemi di masa yang akan datang.

Karenanya, dengan memahami kilas balik dapat menjadi pengingat bahwa lonjakan kasus adalah hal yang mudah terjadi apabila lengah. Terlebih pula terdapat faktor-faktor lain yang lebih sulit dikendalikan, seperti munculnya varian baru. Yang perlu diperhatikan, ketika sudah terjadi lonjakan kasus membutuhkan waktu lebih lama menurunkannya. Kilas balik ini juga diharapkan menjadi pengingat bahwa betapa besar dampak lonjakan kasus, terutama terhadap kondisi ekonomi masyarakat.

"Mempertahankan kasus agar tetap rendah dan mengendalikan kenaikan kasus sedini mungkin masih harus menjadi fokus utama kita di tahun yang akan datang," pungkas Wiku.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: