Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengungkapkan lima fondasi yang diterapkan oleh Kemenkop-UKM dalam kinerjanya selama 2021. Fondasi pertama adalah kemudahan akses pembiayaan.
"Ini jadi tema utama UMKM selama ini, terutama untuk usaha mikro yang unbankable atau informal," kata Teten dalam konferensi pers di Kemenkop-UKM, Kamis (30/12/2021).
Baca Juga: Kemenkop-UKM Imbau Masyarakat Waspada dengan Pinjol Berkedok Koperasi
Akses pembiayaan tersebut diwujudkan dalam bentuk hibah produktif BPUM kepada 12,8 juta pelaku usaha senilai Rp15,36 triliun. Selain itu, lanjut Teten, ada juga pembiayaan dari PNM.
Di sisi lain, pelaku UKM diberikan tambahan subsidi bunga KUR sebesar 3% dan telah disalurkan kepada 7,5 juta debitur dengan pembiayaan Rp278,38 triliun. Angka itu setara dengan 97,81% dari total target Rp285 triliun per 30 Desember 2021.
Adapun untuk pelaku koperasi telah diberikan fasilitas pembiayaan bunga ringan 3% sliding dengan realisasi sebesar Rp1,64 triliun atau 102,6% dari target Rp1,6 triliun berdasarkan data LPDB per 26 Desember 2021.
Selanjutnya, fondasi kedua adalah perluasan pasar dan digitalisasi. Menurut Teten, onboarding UMKM meningkat pesat dari 8 juta di awal 2021 menjadi 16,9 juta pada November 2021.
"Belanja pemerintah menjadi prioritas di tengah proses pemulihan pasar dalam dan luar negeri. Realisasi belanja pemerintah untuk UMKM telah mencapai Rp3250 triliun atau 79,1% dari target Rp442,43 triliun," jelas Teten.
Kemudian, fondasi ketiga adalah kemitraan. Pada 2021, Kemenkop-UKM telah menjalankan kemitraan dengan sembilan BUMN dan sejumlah perusahaan swasta, yaitu PT Mitra Bumdes Nusantara, Microsave Consulting, Uniqlo, IKEA, Tokopedia, MNC Group, Ina Product, Grab, dan Gojek.
Fondasi keempat adalah pendataan. Menurut Teten, fondasi ini telah disinergikan dengan NIB, BPUM, KUR, hingga koperasi.
Adapun fondasi terakhir adalah reformasi birokrasi melalui penyederhanaan kelembangaan Kemenkop-UKM dari yang sebelumnya memiliki enam kedeputian pada 2021 akan menjadi empat kedeputian pada 2021.
"Smesco fokus pada pengembangan UMKM dan koperasi berdaya saing global. LPDB fokus pada pengembangan koperasi sektor riil dan pengembangan model bisnis," terangnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Imamatul Silfia
Editor: Puri Mei Setyaningrum