Direktur Jenderal WHO Bilang Varian Delta dan Omicron Membentuk Tsunami Corona
'Tsunami kasus' akibat Delta dan Omicron
Penyebaran varian Delta dan Omicron secara berbarengan akan menciptakan "tsunami kasus", kata Tedros Adhanom Ghebreyesus, direktur jenderal Organisasi Kesehatan Dunia
"Delta dan Omicron sekarang menjadi ancaman kembar yang meningkatkan kasus hingga mencapai angka rekor baru, menyebabkan lonjakan angka rawat inap dan kematian," katanya.
"Saya sangat khawatir, Omicron, yang sangat menular dan menyebar seperti Delta, mengantarkan kita ke tsunami kasus COVID-19."
Dr Tedros mengulangi seruannya kepada negara-negara untuk berbagi vaksin secara lebih adi.
Ia juga memperingatkan progam 'booster' di negara-negara kaya dapat membuat negara-negara miskin kekurangan vaksin.
Dia mengatakan WHO berkampanye agar setiap negara bisa mencapai target cakupan vaksin 70 persen pada pertengahan 2022, yang akan membantu mengakhiri fase akut pandemi.
Malam Tahun Baru akan menandai dua tahun peringatan saat China memberitahu WHO soal 27 kasus "pneumonia virus" yang tidak diketahui asalnya di kota Wuhan, pada tahun 2019.
Lebih dari 281 juta orang di dunia telah tertular COVID-19 saat ini dan lebih dari 5 juta orang meninggal, menurut penghitungan Reuters.
Sementara itu Inggris telah berjanji untuk menyumbangkan lebih dari AU$195 juta untuk membantu negara-negara yang sedang kesulitan menangani wabah Omicron.
Uang tersebut nantinya akan dibelanjakan untuk berbagai keperluan yang membantu upaya mengurangi penularan, termasuk meningkatkan jumlah tes COVID-19 dan memperbanyak pasokan oksigen.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto