Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ekonomi Indonesia Diklaim Maju, Eks Panglima TNI Gatot Nurmantyo Bersuara: Maju Bagaimana?

Ekonomi Indonesia Diklaim Maju, Eks Panglima TNI Gatot Nurmantyo Bersuara: Maju Bagaimana? Kredit Foto: Instagram Gatot Nurmantyo
Warta Ekonomi, Jakarta -

Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Gatot Nurmantyo mendadak mengungkapkan permasalahan yang dihadapi Indonesia.

Hal tersebut diungkapkan Gatot Nurmantyo dalam video yang tayang di YouTube Hersubeno Point pada Jumat, 31 Desember 2021.

Mantan Panglima TNI ini juga blak-blakan membahas soal kondisi perekonomian Indonesia.

Gatot Nurmantyo mengatakan, bahwa selama ini pemerintah Indonesia mengalami kemajuan ekonomi.

"Yang jelas terlihat saja bahwa dikatakan Indonesia ini ekonominya maju," jelas Gatot Nurmantyo dikutip GenPI.co, Minggu (1/1/2022).

Baca Juga: Dapat Teror 3 Kepala Anjing, Pakar: Habib Bahar Bukan Orang yang Bisa Diintimidasi Seperti Itu

Menurut Gatot Nurmantyo, kemajuan itu hanya dilihat dari jalan tol, bertambahnya bandara dan dibangunnya perbatasan-perbatasan.

Gatot Nurmantyo juga mempertanyakan majunya tersebut seperti apa.

"Ini sebenarnya majunya-maju bagaimana?" ujar Gatot Nurmnatyo.

Akan tetapi, Gatot Nurmantyo malah menilai, dalam hal ini dirinya melihat kondisinya jauh berbalik.

Misalnya, beberapa jalan tol biaya pembangunan dijualnya lebih murah.

"Kemudian kondisi ini bisa dilihat dari kondisi ekonomi dan kita lihat data pengangguran rapornya merah jumlah pengangguran makin tinggi," jelas Gatot Nurmantyo.

Selain itu, Gatot Nurmantyo mengungkapkan, bahwa yang menjadi sorotannya yaitu utang yang begitu besar.

Menurut Gatot Nurmantyo, soal utang ini, dari berbagai lembaga dunia sudah menyampaikan melanggar rambu-rambu yang sudah disampaikan.

"Bahkan bu Sri Mulyani menyampaikan dalam kondisi seperti ini harus berbagi beban dengan rakyat," ungkapnya.

Baca Juga: Ini Pesan yang Disampaikan Brigjen TNI saat Mendatangi Habib Bahar, Nama KSAD Disebut-sebut

Masalahnya, menurut Gatot Nurmantyo adalah ini akan bisa diselesaikan oleh dua sampai tiga generasi yang akan datang dan itupun tergantung kondisi ekonomi.

"Yang lebih mengkhawatirkan kalau dihitung begini rakyat yang akan membayar," jelas Gatot Nurmantyo.(*)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Bayu Muhardianto

Bagikan Artikel: