Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Taiwan dan China Kobarkan Permusuhan, Kedua Pemimpin Negara Saling Mengancam...

Taiwan dan China Kobarkan Permusuhan, Kedua Pemimpin Negara Saling Mengancam... Kredit Foto: Reuters/Dado Ruvic
Warta Ekonomi, Taipei -

Memasuki awal tahun 2022, Taiwan dan China mengobarkan permusuhan. Kedua pemimpin negara saling melemparkan ancaman dalam pidato Tahun Baru mereka.

Presiden Taiwan Tsai Ing-wen mengatakan, China selalu mencari konflik dengan negaranya. Namun, Taiwan sebagai negara merdeka akan mempertahankan kebebasan dan demokrasinya. Kekuatan militer tidak akan membuat Taiwan tunduk pada Beijing.

Baca Juga: China: Bela Taiwan, Amerika akan Terima Akibatnya

“Kita harus mengingatkan pihak berwenang di Beijing untuk tidak salah menilai situasi dan mencegah ekspansi pamer militer secara internal,” kata Tsai dalam pidato Tahun Baru yang disiarkan langsung di Facebook dikutip Reuters, kemarin.

Menurut Tsai, militer jelas bukan pilihan untuk menyelesaikan perselisihan lintas selat. Konflik militer akan berdampak pada stabilitas ekonomi.

China terus menegaskan klaim kedaulatannya atas Taiwan. Presiden China Xi Jinping, dalam pidato Tahun Baru pada 31 Desember, menyebut penyatuan lengkap China dan Taiwan adalah aspirasi masyarakat di kedua pihak.

Jinping meminta agar masyarakat di China dan Taiwan mampu berperan aktif mendorong agenda penyatuan ini untuk masa depan yang lebih baik.

“Saya sangat berharap semua putra dan putri bangsa China akan bergabung untuk menciptakan masa depan yang lebih cerah bagi bangsa kita,” katanya.

Hubungan antara Taipei dan Beijing baru-baru ini semakin meruncing. Sepanjang 2021, jet tempur China tercatat ratusan kali memasuki wilayah Taiwan.

Bahkan, dalam peringatan 100 tahun Partai Komunis China Juli lalu, Jinping menegaskan bahwa kemerdekaan Taiwan adalah hal yang harus dihindari dan dilawan habis-habisan.

“Semua putra dan putri China, termasuk rekan senegaranya di kedua sisi Selat Taiwan, harus bekerja sama dan bergerak maju dalam solidaritas, dengan tegas menghancurkan plot kemerdekaan Taiwan,” tegasnya.

Niat Jinping dilawan keras Presiden Tsai. Dia menyebut, China akan menanggung konsekuensi yang cukup berat bila terus melakukan hal itu karena Taiwan akan melawan.

“Kami bersumpah untuk melakukan apa pun yang diperlukan untuk menjaga Taiwan dari ancaman,” tandas Tsai.

Tsai juga mengatakan, Taiwan akan terus memantau situasi di Hong Kong. Penangkapan petinggi media prodemokrasi Hong Kong, Stand News, membuat orang semakin khawatir tentang hak asasi manusia dan kebebasan berbicara di Hong Kong.

“Tata kelola yang stabil adalah tujuan terpenting Taiwan pada 2022,” kata Tsai.

“Kami akan memegang teguh kedaulatan, menjunjung tinggi nilai kebebasan dan demokrasi, mempertahankan kedaulatan teritorial dan keamanan nasional, serta menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan Indo-Pasifik,” pungkas Tsai. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: