Direktur Rumah Politik Indonesia Fernando EMaS menanggapi soal permintaan Wakil Ketua Sekretaris Jenderal Persadaraan Alumni (PA) 212 Novel Bamukmin yang meminta KASAD Dudung Abdurachman dipecat.
Fernando merespons santai terkait polemik tersebut.
Baca Juga: Gak Kira-kira Sentilan Novel 212 Buat Jenderal Dudung: Dia Harus Ditahan, Pernyataannya Ngawur!
"Ada-ada saja permintaan Novel Bamukmin yang meminta Panglima TNI Andika Perkasa memecat KSAD Dudung Abdurachman," kata Fernando kepada GenPI.co, Rabu (5/1).
Menurutnya, tidak ada alasan yang kuat bagi Novel untuk meminta Andika memecat Dudung, apalagi jika dikaitkan Brigjen Achmad Fauzi yang mendatangi ponpes milik Habib Bahar bin Smith.
Sebagai perwira tinggi yang berpangkat Brigjen, Achmad Fauzi pastinya sangat memahami dan mampu mempertanggungjawabkan tindakannya.
"Achmad Fauzi memiliki alasan yang kuat karena Bogor tempat ponpes Bahar Smith merupakan wilayah tanggungjawabnya Komandan Korem 061/Suryakencana itu," katanya.
Jadi, wajar saja Achmad Fauzi mendatangi Habib Bahar yang selama ini ceramahnya dianggap provokatif dan adanya ujaran kebencian.
"Tentunya kedatangan Achmad Fauzi menemui Bahar Smith dapat dipertanggungjawabkan," imbuhnya.
Selain itu, rombongan Achmad Fauzi tidak melakukan kekerasan dan tindakan yang melanggar hukum.
"Wajar juga ketika Achmad Fauzi meminta klarifikasi dan mengingatkan Bahar Smith atas dugaan penghinaan yang dilakukan oleh Bahar Smith terhadap Dudung yang merupakan pimpinan tertinggi Achmad Fauzi di matra Angkatan Darat," katanya.
Sebelumnya, Novel Bamukmin meminta Dudung meminta maaf karena telah membuat gaduh.
Tak tanggung-tanggung pentolan 212 ini mendesak panglima TNI Andika Perkasa untuk turun tangan dan memecat Dudung.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Alfi Dinilhaq
Tag Terkait: