Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Konsumsi Rutin Anggur Bisa Kurangi Risiko Terkena Serangan Jantung

Konsumsi Rutin Anggur Bisa Kurangi Risiko Terkena Serangan Jantung Kredit Foto: Republika
Warta Ekonomi -

Sama dengan sayuran, buah-buahan harus menjadi bagian penting dari diet. Makanan berbiji mengandung vitamin, nutrisi, dan serat penting yang berkontribusi pada kesehatan secara keseluruhan.

Namun, ada beberapa buah yang memiliki kandungan tertentu sehingga jauh lebih sehat. StudyFinds.org mengungkapkan, dilansir dari marthastewartliving, Kamis (6/1/2022), sebuah temuan dari University of California, Los Angeles menunjukkan bahwa anggur sangat membantu dalam hal menurunkan kolesterol. Mengonsumsinya secara rutin juga dapat mengurangi risiko terkena serangan jantung.

Para peneliti melacak 19 orang berusia antara 21-55 tahun yang mengonsumsi setara dengan sekitar 40 buah anggur (dua porsi) setiap hari. Para peneliti menemukan bahwa hanya dalam empat pekan makan anggur, menghasilkan peningkatan kesehatan yang penting dibanding orang-orang yang tidak secara teratur makan buah dan sayuran.

Selain itu, keragaman mikrobioma mereka lebih tinggi, yang merupakan komunitas bakteri yang hidup di usus yang penting untuk meningkatkan kesehatan yang kuat. Di antara bakteri baik yang meningkat selama penelitian adalah Akkermania, yang membakar gula dan kolesterol serta memperkuat lapisan usus. Anggur juga mengandung antioksidan penting yang dapat mengurangi peradangan dalam tubuh. 

“Kami menemukan bahwa anggur memiliki efek menguntungkan pada bakteri usus, yang merupakan berita bagus, karena usus yang sehat sangat penting untuk kesehatan yang baik,” kata penulis utama studi tersebut, Profesor Zhaoping Li, dalam sebuah pernyataan.

"Studi ini memperdalam pengetahuan kita dan memperluas jangkauan manfaat kesehatan dari anggur. Bahkan penelitian ini memperkuat temuan manfaat kesehatan jantung dari anggur dengan menurunkan kolesterol," kata dia lebih lanjut.

Hasil studi juga mengungkapkan perubahan gaya hidup sederhana dapat mengurangi risiko penyakit kardiovaskular sebagai penyebab utama kematian di dunia. Menurut penelitian, para partisipan memiliki hampir delapan persen lebih sedikit kolesterol jahat dan asam empedu, yang memicu kolesterol jahat, dan itu turun lebih dari 40 persen. 

Lemak berbahaya ini dapat menyebabkan gumpalan yang menyumbat pembuluh darah dan memotong aliran darah ke jantung atau otak, yang dapat mengakibatkan serangan jantung atau stroke.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Boyke P. Siregar

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: