Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kabar Terbaru dari Kazakhstan: Kediaman Presiden Dibakar, Rusia Jilat Ludah Sendiri

Kabar Terbaru dari Kazakhstan: Kediaman Presiden Dibakar, Rusia Jilat Ludah Sendiri Kredit Foto: Reuters/Pavel Mikheyev

Produksi minyak di ladang utama Kazakhstan Tengiz berkurang pada Kamis, kata operatornya Chevron, karena beberapa kontraktor mengganggu jalur kereta api untuk mendukung protes. Harga minyak naik lebih dari 1 persen pada Kamis dan uranium juga melonjak sejak bentrokan meletus.

Internet dimatikan di seluruh negeri dan mengganggu transaksi bitcoin di salah satu pertambangan kripto terbesar di dunia itu. Terputusnya internet membuat sulit publik untuk menakar besarnya kerusuhan.

Namun kekerasan sebesar itu belum pernah terjadi sebelumnya di negara yang diperintah dengan tegas sejak zaman Soviet oleh pemimpin Nursultan Nazarbayev, yang mengundurkan diri sebagai presiden tiga tahun lalu.

Penerus Nazarbayev yang diangkat, Presiden Kassym-Jomart Tokayev, mengatakan dia memanggil aliansi militer yang dipimpin Moskow dari negara-negara bekas Soviet. Dia menyalahkan terjadinya kerusuhan itu pada teroris terlatih asing yang katanya telah menyita sejumlah bangunan dan senjata.

"Ini adalah serangan pada warga kami yang meminta saya untuk membantu mereka segera," katanya.

Moskow mengatakan akan berkonsultasi dengan Kazakhstan dan sekutunya tentang langkah-langkah mendukung "operasi kontra-teroris" di Kazakhstan dan mengulangi pernyataan Tokayev bahwa pemberontakan itu diilhami asing.

Baik Kazakhstan maupun Rusia tidak memberikan bukti untuk mendukung pernyataan itu. Moskow tidak mengungkapkan berapa banyak pasukan yang dikirim, dan tidak mungkin untuk memastikan apakah ada di antara mereka yang terlibat dalam kerusuhan Kamis.

Sekretaris jenderal aliansi bekas Soviet --Organisasi Perjanjian Keamanan Bersama-- mengatakan kepada kantor berita RIA bahwa pasukan penjaga perdamaian secara keseluruhan akan berjumlah sekitar 2.500 orang dan dapat diperkuat jika perlu.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: