Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Produk Kelautan dan Perikanan Indonesia Tembus ke 171 Negara

Produk Kelautan dan Perikanan Indonesia Tembus ke 171 Negara Kredit Foto: Antara/Olha Mulalinda
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) siap mempertahankan keberterimaan produk kelautan dan perikanan nasional yang diekspor ke 171 negara di seluruh dunia.

Untuk itu penyediaan jaminan mutu dan keamanan produk kelautan dan perikanan menjadi prioritas utama. Plt. Kepala Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM), Hari Maryadi memastikan komitmennya dalam penyediaan jaminan mutu dan keamanan guna mencapai target tersebut.

“Tahun lalu, produk kelautan dan perikanan kita menembus 171 dari 195 negara di dunia. Tentu, ini harus dipertahankan melalui penyediaan jaminan mutu dan keamanan yang baik," kata Hari di Jakarta, kemarin.

Tak hanya itu, Hari menyebut target rasio keberterimaan ekspor ikan dan hasil perikanan oleh negara tujuan ekspor sebesar 98%. Sementara penerbitan sertifikat Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP) untuk produk pada Unit Pengolahan Ikan (UPI) ditargetkan minimal 3 ribu produk bersertifikat yang dikeluarkan oleh 42 unit pelaksana teknis (UPT) BKIPM di seluruh Indonesia.

"Kami berkomitmen untuk mengawal produk-produk kelautan dan perikanan betul-betul diterima di negara tujuan ekspor,"jelasnya. Guna mencapai target tersebut, Hari menyebut pihaknya erus memperkuat sinergitas dan kolaborasi dengan berbagai lembaga.

Baca Juga: Trenggono Optimis Setoran PNBP KKP Tembus Rp1 Triliun

Seperti melakukan perjanjian kerja sama dengan PT Angkasa Pura II untuk meningkatkan kegiatan ekspor langsung (direct call) produk perikanan dari berbagai bandara di Indonesia ke negara tujuan.

Melalui direct call diharapkan mampu mengatasi persoalan yang dihadapi oleh pelaku usaha seperti beban biaya operasional saat melakukan ekspor. "Belum lagi risiko penurunan kualitas produk akibat waktu tempuh yang relatif lama," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Boyke P. Siregar

Bagikan Artikel: