Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Awal Tahun 2022 Momentum untuk Berinvestasi

Awal Tahun 2022 Momentum untuk Berinvestasi Kredit Foto: Freepik
Warta Ekonomi, Medan -

Awal tahun 2022 menjadi momentum bagi para calon investor dan investor di pasar modal untuk mulai berinvetasi. Bagi investor baru, saatnya menyusun portofolio dan bagi investor yang telah menghitung hasil investasinya di tahun lalu, saatnya melakukan rebalancing atas portofolio yang dimiliki. 

Kepala Kantor BEI Wilayah Sumut, Pintor Nasution mengatakan tujuan portofolio investasi bergantung pada target individu masing-masing investor. Portofolio disebut juga kumpulan aset investasi, yang bisa terdiri atas instrumen-instrumen investasi di pasar modal, seperti saham, obligasi, juga bisa berupa alokasi dalam bentuk investasi di sektor properti, emas, atau penempatan dana pada deposito, produk-produk derivatif  atau instrumen lainnya. Pada setiap jenis investasi dibuat lagi portofolionya masing-masing.

Baca Juga: Jadi Alternatif Investasi, Bappebti Sahkan Sakumas Jualan Emas Digital

"Setiap investor bisa memiliki berbagai jenis portofolio investasi, tetapi bisa hanya satu atau dua portofolio investasi saja, Portofolio saham adalah kumpulan aset investasi berupa saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI)," katanya, Jumat (7/1/2022).

Dalam menyusun portofolio investasi, seorang investor sebaiknya melakukan diversifikasi. Atau memiliki lebih dari satu saham. Semakin beragam saham perusahaan di dalam portofolio, semakin rendah risiko investasi.

"Namun, bisa saja investor mengisi portofolio investasi kurang dari 20 saham, sesuai dana investasi yang disiapkan. Karena semakin banyak saham yang dibeli tentunya semakin besar modal yang harus disiapkan seorang investor," ujarnya.

Yang jelas, tujuan penyusunan portofolio dilakukan dengan menghitung potensi return dan jangka waktu yang disiapkan investor dalam merealisasikan tujuannya. 

"Jika investor hanya menaruh dana investasinya di satu saham misalnya, maka potensi risiko terhadap dana investasi tersebut akan tinggi. Karena jika satu saham yang dimilikinya tersebut mengalami penurunan harga maka semua dana yang dimilikinya akan berkurang," ujarnya.

Namun, jika dana tersebut dibelikan sejumlah saham atau dibentuk portofolio, bisa jadi tidak semua saham dalam portofolio miliknya mengalami penurunan harga.

"Ketahui lebih dahulu profil risiko masing-masing investor dan jangka waktu investasi. Jika tidak memahami, minta bantuan konsultan finansial atau dealer yang ada di perusahaan sekuritas tempat investor membuka rekening saham,"pungkasnya. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Khairunnisak Lubis
Editor: Alfi Dinilhaq

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: