Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tolong Dicatat! Luhut Sampai Mohon-Mohon Agar Masyarakat Tidak Lakukan Ini

Tolong Dicatat! Luhut Sampai Mohon-Mohon Agar Masyarakat Tidak Lakukan Ini Kredit Foto: Instagram/Luhut Binsar Pandjaitan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan tren peningkatan kasus Covid-19 disebabkan oleh penularan dari Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN).

Maka dari itu, Luhut menekankan agar semua pihak menahan diri agar beberapa minggu ke depan untuk tidak bepergian luar negeri.

Baca Juga: Mohon Maaf Pak Prabowo, 53,2% Masyarakat Enggan Memilih Presiden Mantan Militer

"Kasus konfirmasi pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) inilah yang mendominasi proporsi kasus harian di Indonesia hingga menyebabkan kenaikan kasus aktif dan perawatan pasien di Jawa-Bali. Pada 9 Januari lalu misalnya di Jakarta, dari 393 kasus yang terjadi hampir 300 kasus di antaranya disebabkan oleh para pelaku perjalanan luar negeri. Kami mohon teman-teman sekalian menahan diri untuk tidak ke luar negeri, kecuali urusan sangat-sangat penting," ucapnya dalam konferensi pers virtual, Senin (10/1/2022).

Per hari ini, varian Omicron telah menyebar di 150 negara di dunia. Sebagian besar di antaranya menginfeksi berbagai negara maju hingga mencapai puncaknya dan lebih tinggi dari gelombang sebelumnya yakni varian Delta.

Pemerintah Indonesia juga memberikan perhatian khusus sejak awal Nataru kemarin kepada para pelaku perjalanan ini.

"Langkah pengetatan pintu masuk akan terus  dipertahankan untuk mencegah masuknya varian Omicron yang akan menyebar luas ke masyarakat," tegas Luhut.

Di sisi lain, meski jumlah kasus meningkat, namun jumlah kematian di Jawa-Bali cukup terjaga dengan baik. Hanya satu kematian selama Januari yang ditemukan di Jakarta. 

Baca Juga: Megawati Pasang Badan Usai Banyak yang Sebut Presiden Jokowi Sebagai...

Selain itu, kasus konfirmasi di provinsi lainnya relatif terjaga meski terdapat sedikit kenaikan kasus di Bali, Banten dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Daerah pun juga kembali meningkatkan jumlah testing dan tracing dalam seminggu terakhir utamanya di sebagian besar wilayah Aglomerasi Jawa-Bali. 

"Dari membaiknya pekerjaan testing dan tracing tadi memberikan dampak yang baik terhadap asesmen Level yang sebelumnya sempat memburuk. Berdasarkan asesmen 8 Januari, terdapat 29 kabupaten/kota yang kembali masuk ke Level 1. Namun perubahan level baru akan kami lakukan minggu depan," tambah dia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Adrial Akbar

Bagikan Artikel: