Politik Singapura Diuji, Mungkinkah Sistem 2 Partai Seperti Amerika dan Inggris Berhasil?
Sistem politik dua partai, seperti di Amerika Serikat dan Inggris, tidak mungkin berkembang di negara kecil seperti Singapura, kata Menteri Kesehatan Ong Ye Kung dalam sebuah forum, Kamis (13/1/2022).
Namun, kata Ong, keberadaan layanan dan lembaga sipil yang tidak dipolitisasi seperti Biro Investigasi Praktik Korupsi dan Kantor Auditor Jenderal, serta kehadiran partai-partai oposisi di Parlemen, dapat memberikan checks and balances yang diperlukan untuk memastikan negara yang efektif.
Baca Juga: Terendus Bau Terbakar di Singapura, Mohon Diperhatikan Jangan Salah Informasi!
Ong menanggapi pertanyaan tentang apakah perlunya "negara yang kuat" kompatibel dengan memiliki oposisi yang kuat atau sistem dua partai.
Dia telah memberikan pidato sebelumnya di mana dia mengatakan negara yang kuat diperlukan untuk membuat pilihan yang sulit tetapi perlu pada masalah yang dihadapi masyarakat modern, seperti ketidaksetaraan, proteksionisme, dan perubahan iklim.
"Saya akan berpendapat bahwa mungkin kita sudah memiliki sistem dua partai," katanya sedikit menyindir, dikutip The Straits Times.
Namun dia menambahkan bahwa ini sangat berbeda dengan apa yang terjadi di negara-negara besar.
Dalam politik besar, partai politik yang berbeda secara alami muncul untuk melayani segmen populasi dengan pandangan yang sangat berbeda, seperti orang yang tinggal di Skotlandia versus orang yang tinggal di London, katanya.
Dengan demikian logis bahwa sistem dua partai dapat berkembang dari waktu ke waktu.
Di Singapura, "antara Jurong dan Changi, orang sama-sama khawatir tentang biaya hidup... sama-sama khawatir tentang Covid-19", kata Ong.
Jika warga Singapura tidak senang dengan satu partai politik, itu akan bergema di seluruh kota. Dalam nada yang sama, jika Pemerintah melakukan pekerjaan dengan baik dan orang-orang senang, itu juga "menyebar ke seluruh pulau", tambahnya.
Dia mengatakan bahwa sementara Partai Aksi Rakyat mungkin menjadi partai yang berkuasa sekarang, itu tidak boleh dianggap remeh dan harus selalu menjaga kepercayaan dengan rakyat.
“Oleh karena itu, sebagai partai yang berkuasa, tugas kita untuk memastikan bahwa kita melanjutkan pekerjaan yang baik dari generasi sebelumnya, memastikan … kita adalah pemerintah yang akuntabel, artinya apa yang kita lakukan adalah melayani rakyat dan kebijakan harus, secara keseluruhan, masuk akal ... dan bergerak ke arah yang dapat diterima sebagian besar orang," tambahnya.
"Saya merasa ini adalah peran partai saya," ujarnya menambahkan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: