Jadi Pekerja Kasar hingga Hampir Meninggal, Begini Lika-Liku Pendiri Wahyoo Warteg Peter Shearer
Setelah itu Peter terus putar otak mencari cuan dengan membuka toko sulap hingga tiga cabang. Lalu, pada tahun 2008, Peter bekerjasama dengan perusahaan Belanda membuat aplikasi ponsel. Padahal, saat itu belum era smartphone. Namun, Peter yakin aplikasi akan semakin banyak dibutuhkan kedepannya.
Dari situlah Peter memulai bisnis teknologi lainnya di dunia Augmented Reality (AR) selama 10 tahun lamanya di AR&Co hingga bisa membuka kantor di berbagi negara. Setelah itu barulah tercipta Wahyoo Warteg.
Peter memulai Wahyoo karena merasa ia sudah cukup berhasil di bidangnya, namun semua itu hanya untuk dirinya sendiri. Oleh karena itu, Peter memulai Wahyoo untuk mensejahterakan para pemilik warteg. Semua bermula ketika Peter pernah kecelakaan mobil yang ia kendarai menabrak bus dan hampir meninggal karena kondisi mobil yang rusak parah.
Dari situ, Peter berpikir bahwa Tuhan memberikannya kesempatan hidup untuk berbuat baik. Peter pun memikirkan jika ia meninggal, apa yang akan ia jawab jika Tuhan bertanya kebaikan apa yang ia lakukan selama hidup?
Wahyoo Warteg pun tercipta karena Peter ingin memiliki bisnis yang berdampak bagi orang banyak. Prinsip Peter adalah ia tidak akan berhenti sebagai seorang pengusaha jika tujuannya belum tercapai. Kegagalannya selama ini justru menguatkan mentalnya untuk terus siap menghadapi banyak rintangan, termasuk pandemi Covid-19.
Bagi Peter, warteg memiliki kenangan tersendiri untuknya. Saat masih bekerja di agensi dengan gaji Rp1,8 juta per bulan, Peter saban hari makan warteg. Ia cukup menyayangkan bahwa warteg kurang higienis. Bahkan, sampai saat ia makan warteg lagi tiga tahun lalu, kondisinya pun masih sama. Oleh karena itu, Peter tergerak untuk melakukan sesuatu.
Peter mengatakan banyak orang yang akhirnya sukses juga awalnya karena makan di warteg.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: