Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Covid Naik di Sekolah, Pembelajaran Tatap Muka 100% Harus Dievaluasi

Covid Naik di Sekolah, Pembelajaran Tatap Muka 100% Harus Dievaluasi Kredit Foto: Antara/Teguh Prihatna
Warta Ekonomi -

Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mendorong Pemprov DKI mengevaluasi kebijakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100% di Ibukota.

Desakan itu menyusul temuan kasus Covid-19 di sepuluh sekolah di Jakarta. Sehingga pembelajaran di sepuluh sekolah tersebut dihentikan sementara.

Komisioner KPAI Retno Listyarti mengatakan, KPAI sejatinya sudah memprediksi bahwa kasus Covid-19 akan terjadi pasca pemberlakuan PTM 100%, mengingat anak-anak SD belum mendapatkan vaksin lengkap dua dosis, potensi penularan usai liburan natal dan tahun baru juga harus menjadi pertimbangan.

"KPAI mendorong Pemprov DKI Jakarta melakukan evaluasi menyeluruh, mempelajari pola kerentanan dan masalah penularan, sehingga dapat diantispasi penyebarannya. Sebaiknya Pemprov DKI Jakarta mempertimbangkan untuk PTM 50% dahulu sambil menunggu kondisi lebih aman bagi pelaksanaan PTM, " katanya, Senin (17/1/2022).

 KPAI, kata dia, telah memantau pelaksanaan PTM di sekolah-sekolah di Jakarta. Dari hasil pemantauan itu diketahui bahwa masalah yang paling sulit adalah menegakan disiplin protokol kesehatan khususnya menjaga jarak.

"Karena dari pengawasan KPAI ke sekolah-sekolah, jaga jarak sulit sekali di kelas. Antara satu meja dengan meja yang lain berjarak hanya sekitar 50 centimeter, tak sampai 100 centimeter atau 1 meter," katanya.

Dia menambahkan, KPAI prihatin dengan adanya 10 sekolah di DKI Jakarta yang ditutup sementara usai menggelar PTM 100% sejak 3 Januari 2022. Sekalipun bukan varian Omicron, kata dia, Covid-19 tentu tidak bisa di sepelekan.

Dia menegaskan, perlu diingat, bahwa pola penularan dari Covid-19 diantaranya adalah kerumunan dan sulit jaga jarak.

"PTM 100% dengan kapasitas 100% siswa sangat berpotensi karena bersama-sama berada dalam satu ruangan tertutup selama waktu yang cukup lama (sekitar 3-5 jam). Anak-anak sangat rentan tertular dan menularkan," katanya. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Boyke P. Siregar

Bagikan Artikel: