Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Studi Nielsen: 'Kehidupan Nyata' dan 'Humor' Jadi Komponen Pendukung Utama Iklan yang Sukses

Studi Nielsen: 'Kehidupan Nyata' dan 'Humor' Jadi Komponen Pendukung Utama Iklan yang Sukses Kredit Foto: AP Photo/Kris Tripplaar
Warta Ekonomi, Jakarta -

Nielsen telah meluncurkan Trust in Advertising Study 2021 tentang kepercayaan dalam periklanan secara global. Studi ini dirancang untuk mengungkap pendapat konsumen tentang berbagai jenis iklan secara global.

Baca Juga: Apa Itu Iklan, Fungsi, Serta Pengaruhnya dalam Bisnis

Tiga sorotan utama dari penelitian ini adalah:

  1. Iklan yang menggambarkan "situasi kehidupan nyata" menempati posisi teratas, khususnya dengan berbagai bumbu humor di dalamnya. Di sebagian besar negara, karakteristik iklan yang paling penting adalah iklan yang menggambarkan situasi kehidupan nyata. Iklan tersebut semakin menarik ketika ditambah bumbu-bumbu humor di dalamnya.
  2. Rekomendasi dari mulut ke mulut adalah upaya yang paling sukses. 88% orang paling memercayai rekomendasi dari orang yang mereka kenal. Lebih dari 50% orang memercayai saluran ini dibandingkan dengan saluran lainnya, seperti spanduk online dan iklan video yang ada di ponsel atau tablet, iklan SMS dan iklan mesin pencari. Bahkan, pengaruh dari pemengaruh (influencer) tidak berjalan sebaik teman dan keluarga dengan hanya 71% orang cukup hingga sangat memercayainya.
  3. Jual nilai, bukan hanya produk. Studi ini menunjukkan minimnya kepercayaan dalam iklan secara keseluruhan, kecuali jika rekomendasi berasal dari teman dan keluarga. Iklan produk tembakau adalah yang paling tidak dipercaya, sementara iklan makanan adalah yang paling dipercaya secara keseluruhan. Temuan dari studi Nielsen ini menunjukkan adanya pergeseran kepercayaan konsumen pada merek yang secara otentik menunjukkan nilai-nilai merek yang kuat.

Cathy Heeley, International Media Analytics Lead, NielsenCathy mengatakan, "Ini adalah refleksi bisnis yang menarik di situasi kehidupan kita saat ini. Orang-orang tertarik pada bagaimana sebuah merek akan membawa manfaat bagi dunia, tidak hanya pada kegunaan apa yang ditawarkan produk tersebut. Narasi dari iklan telah berubah dan, di seluruh dunia, konsumen mencari tentang apa itu makna dari nilai merek (brand values), apa yang mereka perjuangkan dan bagaimana hal tersebut diterapkan."

"Kami diberondong dengan beragam pesan setiap hari bahwa makin sulit bagi sebuah iklan untuk sukses. Studi ini menunjukkan bahwa nilai-nilai perusahaan di balik iklan dan budaya kerja yang mereka miliki sama pentingnya dengan iklan itu sendiri. Konsumen lebih peduli tentang bagaimana merek dapat membantu dunia bergerak maju. Sangat penting bahwa merek saat ini menunjukkan visi, misi, dan nilai-nilai mereka–bukan hanya produk atau layanan mereka," jelas Cathy dalam keterangan tertulis di Jakarta, dikutip Selasa (18/1/2022).

Hellen Katherina, Executive Director Nielsen Media Indonesia, mengungkap bahwa pesatnya perkembangan saluran periklanan dewasa ini telah menciptakan peluang dan tantangan baru bagi dunia periklanan. Pada satu sisi, pengiklan memiliki opsi yang lebih beragam untuk melakukan kampanye merek tertentu, tetapi di sisi lain, mereka juga perlu melakukan pertimbangan secara cermat terkait jenis saluran yang digunakan dan bagaimana sebuah iklan perlu disampaikan kepada publik sehingga tujuan periklanan dapat tercapai.

"Melalui studi yang diselenggarakan secara global ini, Nielsen mampu memberikan gambaran tentang jenis saluran dan konten apa yang paling sesuai dengan karakter masyarakat di beragam belahan dunia berbeda. Hal ini tentunya dapat menjadi masukan berharga bagi para pengiklan di luar sana yang senantiasa berharap bahwa iklan yang mereka buat dapat mendorong terciptanya aksi lanjutan dari konsumen potensial produk mereka," terang Hellen.

Studi ini dilaksanakan dengan mengambil sampel sebanyak 40.000 orang selama Agustus hingga September 2021 di Eropa, Timur Tengah, Afrika, Asia Pasifik, Amerika Utara, dan Amerika Latin. Studi ini merupakan bagian dari Survei Penelitian Media (Media Research Survey) yang dilakukan oleh Nielsen guna memahami lanskap periklanan guna membantu para pengiklan dan perusahaan membuat strategi periklanan yang lebih efektif.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: