Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pembatasan Ketat, Aktivitas Belanja Masih Tumbuh 7%

Pembatasan Ketat, Aktivitas Belanja Masih Tumbuh 7% Kredit Foto: Antara/Raisan Al Farisi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Keberadaan program vaksinasi  turut mendukung pemulihan di beberapa sektor. Data NielsenIQ menunjukkan bahwa pembelanjaan rumah tangga mengalami pertumbuhan sebesar 7% di kuartal pertama 2021 dibandingkan tahun sebelumnya pada kuartal yang sama. Pengeluaran konsumen untuk hiburan dan rekreasi pun mulai meningkat.                

“Di tahun 2021 kami mengamati bahwa pergerakan pemulihan di berbagai tempat belanja, baik modern maupun tradisional mulai terjadi. Hal ini terlihat dari antusiasme konsumen pada periode hari raya 2021 juga lebih baik dari sebelumnya. Mereka bersedia melakukan pembelanjaan lebih awal dan lebih banyak dibandingkan periode hari raya di tahun 2020,” kata Associate Director Retailer Vertical, Nielsen IQ Ernawati di Jakarta, Rabu (23/6/2021).

Baca Juga: Belanja Pemerintah Didorong Serap Produk Lokal

Pertumbuhan belanja pada hari raya mencapai 9% di tahun 2021, naik signifikan jika dibandingkan tahun 2020 (-6%). Ini terbukti juga dari adanya pemulihan yang cukup signifikan di kategori produk-produk hari raya seperti biskuit dan sirup.

Sementara itu dari sisi perilaku belanja rumah tangga, konsumen sudah mulai kembali berbelanja disejumlah toko dan peritel modern. Namun e-commerce masih terus bertumbuh khususnya untuk konsumen kelas ekonomi kelas atas (upper).

Kontribusi terbesar pertumbuhan e-commerce untuk FMG berasal dari lima kategori produk teratas yaitu kategori perawatan kulit, susu bubuk, popok bayi, sabun kamar mandi dan susu cair. NielsenIQ juga mengamati bahwa e-commerce FMCG masih tumbuh secara konsisten dimana sebagian besar didorong oleh kelas ekonomi atas (upper).

Aksesibilitas kelas menengah (middle) dan bawah (lower) untuk e-commerce masih terbatas. “Terlepas dari channel apa yang dipilih konsumen untuk berbelanja, ternyata kemasan produk dengan ukuran besar masih menjadi pilihan khususnya konsumen pada kelas menengah dan atas tentunya dengan melihat pula adanya penawaran menarik yang diberikan. Sementara untuk konsumen kelas bawah ada kemungkinan untuk berpindah ke merek yang lebih ekonomis karena mereka masih mengantisipasi peningkatan kebutuhan selama pandemi,” Ujar Senior Manager Consumer Intelligence NielsenIQ Indonesia, Nansita Basuki.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: