Didirikan Pria Putus Kuliah, OYO Hotels Kini Bersiap untuk IPO dengan Target Besar!
Startup rantai hotel yang didirikan oleh Ritesh Agarwal, Oyo Hotels, akan segera melakukan penawaran umum perdana (IPO) dengan mengincar penilaian sekitar USD9 miliar (Rp129 triliun).
Startup yang didukung SoftBank Group Corp. ini diharapkan mendapatkan lampu hijau untuk melanjutkan penawaran minggu ini atau berikutnya setelah mengajukan dokumen awal tahun lalu. Sebuah roadshow formal akan dimulai setelah persetujuan peraturan dan menentukan harga akhir.
Melansir Bloomberg di Jakarta, Selasa (18/1/22) valuasi yang ditargetkan Oyo akan lebih rendah dari USD12 miliar (Rp172 triliun) yang awalnya dilaporkan di media lokal tahun lalu.
Baca Juga: OpenSea Bikin 'Ghozali Everyday' Cuan, Ternyata Pendirinya Juga Miliarder Dunia! Ini Dia Sosoknya
Startup yang dipimpin oleh Ritesh Agarwal yang baru berusia 28 tahun ini telah membahas penawaran diskon sebanyak 15% dari USD10 miliar (Rp143 triliun) yang disarankan oleh para bankir selama diskusi awal.
Agarwal mendirikan Oyo yang berkantor pusat di Gurgaon, yang secara resmi dikenal sebagai Oravel Stays Ltd., pada tahun 2013. Pria putus kuliah ini di masa remajanya bepergian ke seluruh negeri dan mulai memahami masalah dengan infrastruktur penginapan India.
Ia pun menganggap Oyo sebagai cara untuk menstandarisasi pengalaman menginap di hotel, memberikan tambahan seperti seprai premium dan layanan internet berkecepatan tinggi, logo OYO merah terang kini terpampang di mana-mana di kota-kota India.
Pendiri SoftBank Masayoshi Son menjadi pendukung awal dan antusias yang mendorong Agarwal untuk berkembang pesat melampaui India ke pasar seperti Jepang dan AS. Miliarder Jepang bahkan secara pribadi menjamin pinjaman USD2 miliar kepada Agarwal sehingga dia dapat membeli lebih banyak saham di Oyo, sebuah langkah yang sangat tidak biasa .
Meski harus terdampak pandemi Covid-19 hingga mundur dari banyak pasar dan memberhentikan ribuan karyawan, namun startup ini tidak gentar. Mereka merombak model bisnisnya dan kini berfokus pada penjualan perangkat lunak dan layanan dukungan kepada operator hotel, resor, dan pemilik rumah, sambil menyediakan platform bagi wisatawan untuk memesan penginapan
Meski pendapatan anjlok selama tahun fiskal yang berakhir pada Maret 2021, tetapi Oyo membuat kemajuan menuju profitabilitas.
Oyo mengajukan dokumen awalnya pada hari terakhir bulan September dan sejak itu telah mendiskusikan serangkaian pertanyaan dengan Securities & Exchange Board of India, termasuk perselisihan hukum dengan Zostel Hospitality Pvt.
IPO sebagian besar akan terdiri dari saham primer, atau yang dijual oleh perusahaan, dan sebagian kecil dari saham sekunder. SoftBank memegang sekitar 47% dari ekuitas, mereka berencana untuk menjual sebagian kecil saham. Sementara Agarwal yang memegang sekitar sepertiga saham, tidak berencana untuk berpisah dengan saham.
Investor lama seperti Sequoia Capital, Lightspeed Ventures dan Greenoaks Capital Management juga tidak berniat menjual saham.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: