Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kerja Sama Huawei dan BRIN, Beri Kontribusi Perangkat dan Pelatihan AI Selama 4 Hari

Kerja Sama Huawei dan BRIN, Beri Kontribusi Perangkat dan Pelatihan AI Selama 4 Hari Kredit Foto: GSM Arena
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kecerdasan artifisial atau AI dipercaya akan menjadi salah satu teknologi yang menjadi disruptor utama di berbagai lini kehidupan terutama di era pascapandemi. Agar negara dan seluruh sektornya terus mampu unjuk kompetensi, Pemerintah Indonesia telah menyiapkan Strategi Nasional (Stranas) Kecerdasan Artifisial atau AI yang realisasinya membutuhkan dukungan dari berbagai pihak, termasuk industri.

Melansir dari siaran reminya, Rabu (19/1/2022), penyedia teknologi global Huawei telah lama memiliki komitmen tinggi terhadap perkembangan ekosistem teknologi dalam negeri. Kerja sama Huawei dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) telah dimulai sejak tahun 2019. Setelah tiga tahun berselang, Huawei pun melanjutkan kerja samanya dengan OR-PPT yang merupakan hasil peleburan BPPT ke dalam Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

Baca Juga: 2.000 Mahasiswa Asah Skill Melalui Program Huawei AI Creation

Sebagai bentuk komitmennya dalam rangka menyukseskan Stranas AI serta mendukung perluasan pemanfaatan teknologi kecerdasan artifisial di industri maupun layanan publik, Huawei memberikan kontribusi berupa perangkat AI yang dikembangkan Huawei, dilengkapi pula dengan sesi pelatihan selama empat hari bagi para pegawai negeri BRIN.

Kepala BRIN Laksana Tri Handoko menyambut baik itikad baik Huawei terhadap peningkatan kapasitas BRIN dari segi teknis maupun civitas. "Sesuai arahan Presiden Joko Widodo, Strategi Nasional AI membangun momentum yang positif terhadap pengembangan kecerdasan artifisial sehingga manfaat teknologi AI dapat dinikmati oleh makin banyak organisasi, pelaku usaha, dan pengguna akhir. Kami percaya, teknologi AI memainkan peran kunci di balik sistem terintegrasi yang berada di sekeliling kita," kata Handoko.

Ia juga mengucapkan apresiasi kepada Huawei atas dukungannya terhadap perwujudan Strategi Nasional AI lewat kontribusi perangkat AI dan pelatihan yang diberikan kepada civitas BRIN. "Pemerintah, dalam hal ini BRIN, sebagai badan yang memayungi upaya-upaya riset dan inovasi, sangat membutuhkan wawasan-wawasan baru dari berbagai pemangku kepentingan, termasuk pelaku industri," jelas Handoko.

"Apresiasi yang tinggi bagi Huawei sebagai salah satu pengembang teknologi yang diakui dunia yang turut memperkaya BRIN lewat kegiatan alih teknologi dan alih pengetahuan ini. Kami berharap dapat memperdalam kerja sama kami dengan Huawei, khususnya dalam bidang riset yang akan dilakukan dengan perguruan tinggi," tambahnya.

Menanggapi apresiasi yang diberikan Kepala BRIN, CEO Huawei Indonesia, Jacky Chen, mengatakan, sebagai salah satu teknologi kunci yang memampukan Indonesia untuk menembus peringkat 5 ekonomi digital terbesar dunia sesuai dengan Visi Indonesia Emas 2045, dukungan Huawei terhadap Strategi Nasional AI ditegaskan melalui kerja sama dengan BRIN.

"Kiranya kerja sama ini dapat memajukan implementasi Strategi Nasional AI," ujarnya.

Huawei juga memiliki target untuk menyiapkan setidaknya 100 ribu talenta digital mumpuni di Indonesia yang diumumkannya pada tahun 2020 lalu, dalam kurun waktu lima tahun ke depan. Hingga kini, Huawei telah menyiapkan sebanyak 52 ribu talenta digital, atau lebih dari setengah targetnya hanya dalam waktu 14 bulan. Angka tersebut akan makin berkembang dengan ditingkatkannya kerja sama Huawei dengan BRIN.

"Huawei yakin bahwa SDM yang mumpuni sama pentingnya, atau bahkan lebih penting daripada teknologi yang termutakhir sekalipun. Penguatan kerja sama Huawei dengan BRIN merupakan penegasan kembali terhadap keyakinan kami tersebut," pungkas Jacky.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Nuzulia Nur Rahma
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: