Mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Republik Indonesia, Rizal Ramli mengkritik penempatan Ibu Kota Negara (IKN) baru di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur (Kaltim).
Saat berbincang dengan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon, Rizal mempertanyakan keuntungan pemidahan ibu kota baru bagi Bangsa Indonesia.
Baca Juga: Mengerikan! Kalau Ahok Jadi Kepala Otorita IKN, Penajam Paser Utara Bisa Jadi Beijing Baru
Selain itu, dia menilai pemindahan IKN ke Kaltim berpotensi gagal karena jauh dari IKN sebelumnya, Jakarta. Hal ini berkaca pada negara India Utara.
"Nah yang berhasil itu jaraknya cuma satu dua jam dari ibu kota yang lama. Nah, kita tiba-tiba bikin Ibu Kota baru di Kalimantan Timur, pertanyaannya siapa yang mau tinggal di situ?," ucap Rizal dilansir dari akun Youtube Fadli Zon Official, Senin (17/1/2022).
Tidak hanya itu, Rizal menduga penggunaan lahan di IKN baru tidak diperuntukkan bagi masyarakat pribumi, melainkan untuk kepentingan negara lain. Dia kembali menduga bahwa nantinya IKN baru akan diisi penduduk RRC (Tiongkok).
"Bangun ibu kota baru, tapi penghuninya siapa itu nanti? Rakyat mah nggak mau pindah ke situ. Penghuninya ngundang lagi, pasti penduduk dari RRC buat jadi penduduk di situ," ujarnya.
Ekonom senior ini menjelaskan, secara hitung-hitungan ekonomi akan sulit memindahkan apa yang ada di Jakarta ke Kaltim.
Bahkan, untuk kalangan bisnis properti besar sekalipun. Dia mengatakan, pengusaha properti akan meraup keuntungan dengan membuat kota satelit baru ketimbang membangun di wilayah IKN.
"Kalau perusahaan real estate besar tidak akan mau main real estate di Kalimantan Timur (Kaltim), kecuali dipaksa. Karena mereka lebih diuntungkan bikin (BSD) baru, bikin kota baru di Pulau Jawa," tuturnya.
Sebelumnya, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/ Kepala Badan Perencanaan Nasional (Bappenas), Suharso Monoarfa secara resmi mengumumkan bahwa 'Nusantara' menjadi nama ibu kota baru di Kalimantan Timur (Kaltim).
Hal ini dilakukan setelah mendapatkan konfirmasi dan perintah langsung dari Presiden Joko Widodo (Jokowi)."Ini saya baru mendapatkan konfirmasi langsung dari Bapak Presiden pada Jumat dan beliau mengatakan ibu kotan negara ini namanya Nusantara," kata Suharso di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (17/1/2022).
Alasannya, kata Suharso, nama Nusantara sudah dikenal sejak dahulu dan cukup dikenal di mata internasional."Mudah dan menggambarkan kenusantaraan kita semua, Republik Indonesia, dan saya kira kita semua setuju dengan istilah Nusantara itu," sahut Suharso.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Alfi Dinilhaq