Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tujuan Jokowi Geser IKN Dikupas Tanpa Ampun, Kekalahan Ahok hingga Keterlibatan RRC Disebut-sebut

Tujuan Jokowi Geser IKN Dikupas Tanpa Ampun, Kekalahan Ahok hingga Keterlibatan RRC Disebut-sebut Kredit Foto: Instagram/I Nyoman Nuarta
Warta Ekonomi, Jakarta -

Jurnalis senior, Edy Mulyadi mengupas tuntas tujuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) memindahkan Ibu Kota Negara dari Jakarta ke Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. 

Dia mengatakan pemindahan Ibu Kota Negara dilakukan lantaran Jokowi dan Republik Rakyat China atau RRC sudah gagal merebut Jakarta.

Edy mengklaim, pernyataan ini bukan sekedar klaim belaka. Dia mengaku punya sumber informasi yang valid. Dia tidak membocorkan sumber informasinya tersebut.

Baca Juga: Kesal Sejadi-jadinya, Amien Rais Ngomel-ngomel ke Jokowi: Lagi-lagi Lu, Lagi-lagi Lu, Apa-apaan itu?

"Ada yang mengatakan di sini, sumber informasi saya, tampaknya Jokowi dan RRC ini paham betul tentang kondisi ini, tentang penguasaan ibu kota," kata Edy dalam sebuah video yang diunggah di akun YouTubenya dikutip Jumat (21/1/2022).

Edy mengatakan, kegagalan Jokowi dan RRC menguasai Jakarta bermuara ketika tumbangnya kekuasan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Pilkada DKI 2017 silam. 

Anies Baswedan yang keluar sebagai pemenang Pilgub DKI memaksa Jokowi dan RRC putar otak.

Jalan satu-satunya kata Edy adalah memindahkan Ibu Kota Negara untuk memuluskan agenda mereka. Edy tidak menjelaskan lebih jauh soal agenda Jokowi dan RRC yang dimaksud.

“Mereka trauma dengan kasus kalahnya Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dalam kontestasi Pilkada DKI Jakarta silam,” ungkapnya.

"Ini menjadi catatan penting bagi Jokowi dan Republik Rakyat China, maka mereka berpikir daripada menghabiskan energi dan biaya untuk merebut Jakarta lebih baik membuat ibu kota baru, yaitu di Kalimantan Timur,” tambahnya memungkasi.

Sebagaimana diketahui pemindahan Ibu Kota Negara ini kemudian memunculkan isu yang menyebut Ahok sebagai salah satu kandidat terkuat menjabat kepala otorita IKN. Jokowi pernah menyebutkan nama Ahok dan beberapa kandidat lain beberapa waktu lalu. 

Kepala otorita ini dipilih dan diberhentikan oleh presiden, jabatannya setara menteri.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: