Kebijakan pemerintah melalui Kementrian Perdagangan (Kemendag) terkait minyak goreng satu harga menjadi angin segar bagi pedagang.
Salah satu pedagang mie ayam di Jakarta Pusat Ika (35) mengatakan kebijakan tersebut sangat membantu pedagang.
Baca Juga: Stok Minyak Goreng Kosong, Ini Respon Indomaret dan Alfamart
"Sangat membantu, karena harganya jadi murah kan engga kaya waktu itu bisa sampai Rp 40 ribu," ujarnya saat ditemui WartaEkonomi, Jumat (21/1/2022).
Kebijakan tersebut menurutnya sangat membantu usahanya, Ika mengatakan sebagai pedagang warung nasi sudah barang tentu membutuhkan minyak yang tidak sedikit untuk mengolah makanan.
Melonjaknya harga minyak pada akhir tahun 2021 tersebut membuatnya bimbang perihal harga menu yang akan dijajakannya.
"Pas harga mahal bingung juga, mau naikin harga takut yang beli kabur. Kalo ngga naikin ya bisabisa tekor," ujarnya.
"Beli di Indomaret antrinya panjang cuma buat beli minyak goreng," ungkapnya.
Sementara itu, pedagang Mie ayam di bilangan Jakarta Selatan Nur (32) mengatakan kebijakan tersebut membuat warung makanya tidak perlu menaikan harga menu yang ada.
"Alhamdullilah, soalnya kalau minyak mahal kan ngaruh juga sama pendapatan kita," ujar Nur saat ditemui.
Meskipun murah, namun untuk mendapatkan minyak tersebut harus mengeluarkan usaha. Pasalnya sejak dikeluarkanya kebijakan tersebut minimarket diserbu masyarakat untuk mendapatkan minyak.
"Beli di Indomaret antrinya panjang cuma buat beli minyak goreng," ungkapnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Djati Waluyo
Editor: Alfi Dinilhaq
Tag Terkait: