Serangan Siber Meningkat, Teknologi dan SDM Harus Terus Diupgrade
Selama beberapa tahun terakhir ini serangan siber terus berdatangan tanpa henti, dan keadaan keamanan siber ini pula telah memberikan alasan bagi para pemimpin perusahaan untuk duduk dan memberi perhatian lebih terhadap keamanan perusahaan.
Namun, bagi perusahaan yang tidak memiliki latar belakang keamanan siber, mungkin sulit untuk mengetahui dari mana mereka harus memulai, karena banyak hal yang harus dicakup, dan mereka bisa saja dengan mudah tersesat dalam pengerjaan.
Demikian diungkapkan oleh Hendra Lesmana, CEO NTT Ltd. Indonesia, sebuah perusahaan layanan teknologi global. Karena itu, menurutnya sangat penting bagi perusahaan untuk ikut terlibat, terutama di Asia, di mana keamanan siber di beberapa industri masih tertinggal di belakang, dari negara-negara lain di dunia.
Lebih lanjut Hendra menjelaskan, sebagai perusahaan layanan teknologi global yang memiliki 40% lebih insfrastruktur internet.
Perusahaan yang juga menyediakan kabel bawah laut yang menjadi lalu lintas utama internet antar negara ini rutin melakukan monitor terhadap serangan siber yang terjadi di dunia dibantu dengan machine learning (ML).
Menurut Hendra, beberapa serangan siber yang masih marak saat ini, seperti ransomware, yang dikenal sebagai perangkat pemeras dengan cara menghalangi akses kepada sistem komputer atau data hingga tebusan dibayar.
“Tahun lalu, banyak serangan ke institusi finansial,” ungkap Hendra.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: