Serangan Siber Meningkat, Teknologi dan SDM Harus Terus Diupgrade
Dalam kurun waktu 2020-2021 serangan juga meningkat pada sektor kesehatan. Misalnya, ada perusahaan yang menyiapkan miliaran vaksin, hingga ke suplay chain sampai ke bawah bisa terlibat, misalnya menyediakan label vaksin.
Mereka penjahat siber juga menyerang para suplier, jadi semakin banyak yang terlibat, semakin banyak yang bisa diserang, tentu saja yang akan diserang adalah yang paling lemah.
Lantas bagaimana tren penggunaan siber security di Indonesia, menurut Hendra, perusahaan-perusahaan yang memiliki reputasi telah menggunakan teknologi siber security.
Terutama bagi perusahaan yang tidak lepas dari transaksi secara online, baik itu transaksi financial maupun transaksi lainnya pembelian, dan segala macam dan dokumen bernilai tinggi seperti kontrak.
Perusahaan besar sudah menerapkan, tapi seberapa mature, tingkat siber security berbeda-beda. Karena tiap industri standar siber security juga berbeda-beda. Misalnya industri financial sangat tinggi. Di Indonesia kebanyakan sudah cukup, tapi masih belum mencapai level yang diinginkan, dan masih banyak yang bisa dilakuan.
Dunia pendidikan juga bisa diserang, karena banyak kegiatan belajar di rumah. Kebanyakan, institusi pendidikan tidak ada orang yang berdedikasi untuk mengurusi siber security. Itu yang jadi poin masuk. Itu yang membedakan tingkat kematangan itu tadi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: