Research & Development Indonesia Commodity & Derivatives Exchange (ICDX) Girta Yoga memprediksi harga minyak mentah dunia masih akan terus mengalami peningkatan pada 2022.
"Kalau kita ingat untuk produksiĀ crude oil secara global memang sudah sangat ketat. Contohnya di Amerika Serikat dulu produksi minyak mentahnya 13 juta barel per hari, tapi sekarang sudah turun di kisaran 10-11 jutaan," kata Yoga dalam ICDX Commodity Outlook 2022 yang digelar secara virtual, Selasa (25/1/2022).
Baca Juga: Harga Minyak Dunia Terus Meroket, Mamit Usul: Harga Pertalite dan Pertamax Perlu Disesuaikan
Selain itu, beberapa negara anggota Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC) juga menyatakan kesulitan dalam memenuhi pasokan.
Yoga menilai sejumlah kondisi tersebut mengindikasikan pasokan minyak mentah dunia masih akan tetap ketat di sepanjang 2022 yang pada akhirnya memengaruhi harga dari komoditas tersebut.
"Jadi, kalau untuk potensi harga di 2022, kemungkinan masih akan tetap menguat karena masih belum stabil," tambahnya.
Kondisi ini juga makin diperparah oleh pasokan komoditas energi batu bara. Pemerintah Indonesia sediri telah memutuskan untuk mengurangi volume perdagangan untuk pasar global.
"Dari sini, saat market membutuhkan bahan bakar, mereka akan lari ke produk substitusinya, misal biodiesel atau gas alam. Jadi, dengan komoditas yang pasokannya turun, orang beralih ke produk substitusi, dan harganya tetap akan terangkat," tandasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Imamatul Silfia
Editor: Alfi Dinilhaq
Tag Terkait: