Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pentingnya Pembiayaan UMKM untuk Kebangkitan Perekonomian Nasional

Pentingnya Pembiayaan UMKM untuk Kebangkitan Perekonomian Nasional Kredit Foto: Mochamad Ali Topan
Warta Ekonomi, Surabaya -

Wabah Covid-19 yang telah menginfeksi hampir seluruh dunia berdampak pada semua dimensi, baik sosial, politik, maupun ekonomi. Dampak ini sangat dirasakan semua sektor usaha tak terkecuali  bagi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Dalam hal ini, pemerintah terus berupaya memulihkan perekonomian nasional dengan memprioritaskan Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di beberapa daerah, termasuk Jatim.

Badan Layanan Umum Pusat Investasi Pemerintah (BLU-PIP) Kementerian Keuangan menyebut, penyaluran pembiayaan ultra mikro (UMi) tahun ini di wilayah Jatim memiliki potensi cukup besar. Kepala Divisi Penyaluran Pembiayaan I-PIP, Ary Dekky Hananto, mengatakan, secara nasional penyaluran pembiayaan untuk usaha mikro tahun lalu sebesar Rp7 triliun dengan 1,8 debitur. Dari nilai total itu, kata Ary sapaannya, pembiayaan ultra mikro di Jatim sebasar Rp2,81 triliun dengan jumlah debitur 891.731.

Baca Juga: Kerja Sama Mercy Corps dan DANA, Dukung Pemberdayaan UMKM Perempuan

"Untuk tahun ini (2022) kami memprediksi pertumbuhan debitur di Jatim bisa 200.000. Jika prediksi ini benar maka, pertumbuhan debitur di Jatim akan bertambah mencapai 2 juta. Peningkatan ini seiring dengan kondisi pandemi yang lambat laun menurun," tegas Arry beberapa hari lalu.

Lebih lanjut dijelaskan, sejak diadakan 2017 lalu, program pembiyaan UMi PIP terus alami pertumbuhan. Tahun 2018, kata Arry, terget tahun itu sebesar 500.000 debitur dengan realisasi 557.112 debitur (111 persen dari target) dan nilai Rp1,56 triliun. Sementara di tahun 2019, ditargetkan ada 600.000 debitur, tercapai 809.926 (135 persen) dengan nilai Rp2,71 triliun. Pada 2020 ditarget ada 800.000 debitur tercapai 1,765 juta debitur (220 persen) dengan nilai Rp6 triliun. Pada 2021 ditargetkan ada 1,8 juta debitur, tetapi realiasinya mencapai 1,95 juta debitur (135 persen) dengan total nilai Rp18 triliun.

Sementara itu, Direktur Pengelolaan Aset Piutang BLU-PIP, Mohd. Zeki Arifudin mengungkapkan, BLU yang berada di bawah Ditjen Perbendaharaan Kememkeu memang memiliki tugas mengelola pembiayana ultra mikro untuk melengkapi skema-skema pembiayaan UMKM.

"Keberadaan BLU-PIP ini untuk memberikan alternatif bagi pelaku usaha yang paling bawah, yakni ultra mikro yang selama ini belum bisa terfasilitasi ole KUR yang disalurkan oleh perbankan, dengan platform maksimal Rp20 juta," ujarnya.

Dalam penyaluran pembiayaannya, PIP menggandeng penyalur yang memiliki tugas untuk memberikan pendampingan dan pembinaan terhadap debitur. Saat ini lembaga yang menyalurkan pembiayaan UMi di antaranya adalah PT Pegadaian (Persero), PT Bahana Artha Ventura, serta PT Permodalan Nasional Madani (Persero).

Sementara, jumlah penyalurnya dari tahun ke tahun pun mengalami peningkatan, yakni pada 2017 terdapat 9 penyalur, kemudian pada 2018 menjadi 18 penyalur, pada 2019 menjadi 40 penyalur, pada 2020 terdapat 46 penyalur, dan pada 2021 menjadi 55 penyalur.

"Jadi ada kewajiban untuk memberikan pendampingan dari para penyalur agar pelaku usaha penerima UMi bisa meningkatkan usahanya," beber dia.

Menanggapi soal strategi UMKM Jatim dalam membangkitkan perekonomian di masa pandemi, Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak secara tegas mengatakan, ada  dua cara penting yang harus dilakukan pelaku UMKM: pertama, memberikan nilai tambah terhadap produk-produk yang dihasilkan; kedua, menggali potensi pasar ekspor.

"Kita bukan provinsi yang wilayahnya berlebih untuk dibagi, maka kita harus cari value added," kata mantan Bupati Trenggalek ini.

Emil menyebutkan, berdasarkan data BPS Jatim, ekspor non-migas Jatim per Oktober 2021 mencapai angka 95,28 persen, di mana ekspor Jatim mampu menjangkau pasar ASEAN hingga Uni-Eropa.

"Nah ini, peran penting pelaku UMKM membantu untuk membangkitkan perekonomian nasional di masa pandemi yang kini mulai mereda," tutup Emil.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Mochamad Ali Topan
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: