Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pentagon Siagakan Pasukan Cegat Rusia, Kekuatannya Bikin Ngeri!

Pentagon Siagakan Pasukan Cegat Rusia, Kekuatannya Bikin Ngeri! Kredit Foto: US Department of Defense/Lisa Ferdinando

Rusia tunggu jawaban

Rusia menyatakan, masih menanti jawaban dari AS dan NATO tentang jaminan keamanan. Tuntutan ini tetap berlaku, terlepas dari peningkatan rencana mobilisasi kekuatan AS dan NATO ke Eropa Timur.

"Kami memerlukan teks (tanggapan tertulis --Red) sebelum kami mempertimbangkan segala sesuatunya. Semoga pekan ini," kata Juru Bicara Kepresidenan Rusia, Dmitry Peskov, yang dikutip TASS, Selasa (25/1).

Pernyataan Peskov mengacu pada permintaan Rusia agar NATO menolak keinginan Ukraina untuk menjadi anggotanya. Rusia juga meminta NATO menarik kekuatannya dari Eropa Timur.

Saat Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dan Menlu Rusia Sergei Lavrov bertemu pekan lalu, AS dan NATO berjanji akan memberikan jawaban tertulis atas permintaan Rusia.

Peskov juga menyatakan, Rusia mengaku khawatir atas langkah AS menyiagakan pasukannya. "Kami memperhatikan tindakan-tindakan AS dengan penuh kekhawatiran," katanya.  

Sedangkan Prancis akan menjadi tuan rumah pertemuan tingkat tinggi untuk mengusulkan peta jalan de-eskalasi terkait ketegangan Rusia-Ukraina. Paris memiliki kekhawatiran mendalam atas ketegangan yang berlangsung di perbatasan kedua negara tersebut.

Kantor kepresidenan Prancis mengungkapkan, Presiden Prancis Emmanuel Macron akan melakukan pertemuan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

“(Macron) tetap bertekad menggunakan semua sumber daya diplomasi untuk menjaga stabilitas Eropa serta menunjukkan solidaritas dan kesiapannya untuk mendukung negara-negara Uni Eropa yang mengkhawatirkan keamanan mereka,” katanya, Senin (24/1), dilaporkan France24.

Dalam pembicaraan yang hendak disponsori Prancis, Rusia bakal didorong untuk sepenuhnya menerapkan Minsk Agreement 2015. Dalam konteks ini, Moskow diminta menarik dukungannya kepada kelompok pemberontak yang memerangi pasukan pemerintah Ukraina di Donbass.

Prancis, seperti negara Barat lainnya, telah menyatakan dukungannya kepada Ukraina. Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Yves Le Drian juga menegaskan bahwa Eropa memiliki tekad untuk mengambil tindakan melawan Rusia.

“Uni Eropa memiliki keinginan untuk menggunakan sanksi sebagai pencegahan sehubungan dengan Rusia untuk mencegah inkursi atau serangan, militer atau lainnya, terhadap Ukraina,” ujarnya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: