“Dengan adanya registrasi perdana resi gudang untuk komoditas beras di Karawang ini, harapan kami kedepan para petani dan pemilik komoditas padi maupun beras di Karawang mulai memanfaatkan instrument resi gudang ini. Banyak manfaat yang bisa diperoleh para petani dan pemilik komoditas padi dan beras, salah satunya adalah untuk menjaga kestabilan harga. Selain itu, dengan memanfaatkan resi gudang, petani dan pemilik komoditas dapat menjaminkan resi gudang yang dimiliki untuk mendapatkan pembiayaan yang bisa dipergunakan untuk musim tanam berikutnya," ungkap Fajar Wibhiyadi.
Terkait Resi Gudang Beras, data dari PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero) menyebutkan, sepanjang tahun 2021 tercatat 69 RG beras yang diregistrasi, dengan volume 3.801 Ton. Sedangka di tahun 2020, tercatat 39 RG beras yang diregistrasi, dengan volume 2.460 Ton.
Fajar Wibhiyadi menambahkan, “Kami optimis, kedepan pemanfaatan resi gudang untuk komoditas beras akan terus mengalami peningkatan. Untuk di Karawang saja, potensi pemanfaatan resi gudang beras sangat besar. Untuk itu, kami sebagai pusat registrasi akan terus melakukan upaya sosialisasi serta edukasi baik kepada para petani maupun pengelola gudang yang ada di Kerawang serta daerah-daerah kain yang menjadi sentra komoditas terkait manfaat instrument ini.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Alfi Dinilhaq