Indonesia berhasil merebut posisi penting dalam perekonomian dunia yakni menjadi produsen terbesar minyak sawit dunia sekaligus menjadi produsen terbesar minyak nabati dunia. Dua gelar sekaligus direbut Indonesia yakni sebagai raja minyak sawit dunia yang mengalahkan Malaysia dan raja minyak nabati dunia mengalahkan minyak kedelai Amerika Serikat.
“Untuk pertama kali dalam sejarah ekonomi dunia, produk dari Indonesia membawa revolusi pada pasar minyak nabati dunia,” catat laporan PASPI.
Baca Juga: Bensin Sawit Merupakan Bahan Bakar Nabati Berkualitas Tinggi
Dilansir dari laporan PASPI, pada 2016, pangsa minyak sawit dalam pasar minyak nabati utama dunia mencapai 40 persen, meninggalkan minyak kedelai yang pangsanya menurun menjadi 33 persen.
Tergusurnya minyak kedelai tersebut bukan karena produksi minyak kedelai turun atau luas kebun kedelai berkurang. Namun justru produktivitas minyak sawit yang tinggi yakni mencapai 8-10 kali lipat dari produktivitas minyak kedelai yang mengalahkannya.
Dengan keunggulan tersebut, harga minyak sawit menjadi jauh lebih murah dibandingkan harga minyak kedelai maupun harga minyak nabati lainnya di pasar Eropa. Selain itu, karakteristik kebun sawit yang berupa pohon yang produktif menghasilkan minyak sampai umur 25-30 tahun, membuat pasokan minyak sawit jauh lebih stabil dan tidak terlalu berpengaruh dibanding minyak nabati lain akibat perubahan iklim.
“Revolusi pasar minyak nabati dunia yang ditandai dengan munculnya minyak sawit sebagai minyak nabati utama dunia (menggantikan minyak kedelai) juga merembet ke pasar produk hilir minyak nabati dunia,” catat laporan PASPI.
Hingga saat ini, data mencatat, hampir 60 persen dari pangan olahan dunia sudah menggunakan minyak sawit. Bahkan, produk-produk oleokimia hingga bahan bakar nabati juga sudah menggunakan minyak sawit sebagai bahan baku pengolahannya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Alfi Dinilhaq