Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Eskalasi Militer di Ukraina, Rusia Kerahkan Kapal Perang ke Laut Hitam

Eskalasi Militer di Ukraina, Rusia Kerahkan Kapal Perang ke Laut Hitam Kredit Foto: Reuters/Anton Vaganov
Warta Ekonomi, Moskow -

Rusia mengerahkan lebih dari 20 kapal perang ke Laut Hitam pada hari Rabu (26/1/2022), potensi baru eskalasi militer di tengah ketegangan yang sudah meningkat dengan Ukraina dan pendukung negara barat lainnya, seperti yang dilansir USnews, Kamis (27/1/2022).

Armada Laut Hitam Rusia melaporkan pengerahan kelompok penyerang angkatan laut pada Rabu pagi. Rusia mengatakan pengerahan 20 kapal perang itu mewakili latihan awal yang telah direncanakan sebelumnya, dan melibatkan kapal patroli, fregat, kapal rudal, kapal pendarat, kapal penyapu ranjau, dan kapal anti selam.

Baca Juga: Presiden Erdogan Ajukan Diri Jadi Penengah Krisis Rusia-Ukraina

Kantor berita negara Rusia Tass melaporkan "awak kapal akan melakukan pelatihan manuver yang aman di daerah dengan navigasi intensif, mengatur komunikasi dan mengatur pertahanan udara di laut," Moskow tidak merinci, dimana letak kapal-kapal itu akan beroperasi, namun mereka berangkat dari pangkalan Novorossiysk dan di pelabuhan Sevastopol di semenanjung Krimea yang diambil secara paksa oleh Rusia pada tahun 2014.

Presiden Rusia, Vladimir Putin telah meningkatkan kewaspadaan dengan pengerahan militer di sekitar perbatasan sebelah Barat dengan Ukraina. Termasuk lebih dari 100.000 tentara ke perbatasan baratnya, Krimea dan Belarus, bekas sekutu Soviet lainnya.

“Kita tidak bisa melihat peristiwa ini secara terpisah. Jika dilihat dalam kombinasi dengan yang lainnya, ini jelas cukup mengkhawatirkan,” kata Colin Clarke, peneliti senior di perusahaan intelijen swasta The Soufan Center.

Kementerian Luar Negeri Ukraina dan Armada ke-6 Angkatan Laut AS, yang bertanggung jawab atas operasi di wilayah tersebut, tidak segera menanggapi komentarnya.

Putin sering menggunakan latihan militer, sebagai dalih untuk penempatan pasukan yang sebenarnya, sebuah praktik yang umum dalam kebuntuan selama berbulan-bulan dengan Ukraina.

Beberapa pasukan Rusia pertama yang memasuki Belarus, misalnya, adalah pasukan terjun payung yang kehadirannya pertama kali diketahui ketika Kremlin mengakui dua orang tewas dalam kecelakaan pelatihan di sana.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: