Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Harganya Rp1,4 Triliun, Jet F-35 yang Jatuh di Laut China Selatan Pesawat Tercanggih Amerika

Harganya Rp1,4 Triliun, Jet F-35 yang Jatuh di Laut China Selatan Pesawat Tercanggih Amerika Kredit Foto: US Air Force/Master Sgt. Donald R. Allen

Apa yang mungkin terjadi selanjutnya di Laut Cina Selatan?

China tidak memiliki teknologi seperti F-35 sehingga bila mendapatkannya akan memberi mereka lompatan besar ke depan, katanya.

Ditanya apakah ada nuansa Perang Dingin dalam peristiwa ini, dia berkata: "Ini semua tentang siapa yang bakal duluan. Seperti film The Hunt For Red October dan The Abyss, Ini ibarat drama tiga babak yang brilian."

Apa keunggulan jet F-35 C?

Dilengkapi sistem misi berkemampuan jaringan yang memungkinkannya berbagi informasi secara real-time yang dikumpulkannya saat dalam penerbangan

Pesawat berbasis kapal induk dengan kategori "low observable" pertama milik Angkatan Laut AS yang memungkinkannya beroperasi tanpa terdeteksi di wilayah udara musuh

Punya sayap yang lebih besar dan roda pendarat yang lebih kuat sehingga membuatnya cocok untuk "peluncuran ketapel" dari kapal induk di laut

Memiliki mesin jet tempur terkuat di dunia dan dapat mencapai kecepatan hingga 1.200 mph (1.931 km/jam), atau Mach 1.6

Dapat membawa hingga dua rudal di sayap dan empat di dalam badan pesawat

Austen, mantan penasihat bagi Ketua Gabungan Kepala Staf Militer AS dan mantan diplomat senior AS untuk NATO dan Uni Eropa, mengatakan dia yakin setiap upaya China untuk mencoba mengklaim hak mendapatkan pesawat jatuh itu bakal semakin menekan Washington.

Dia juga yakin masalah ini muncul di saat yang rentan dan berbahaya setelah AS menarik militernya dari Afghanistan yang tidak terorganisir dan membawa bencana.

Tidak ada keraguan China menginginkan pesawat itu, meskipun spionase dunia maya bisa jadi membuat mereka sudah memiliki pengetahuan tentang interior, tata letak, dan cara kerjanya, kata Bryce Barros, seorang analis urusan China dan keamanan di Truman Project.

"Menurut saya mereka ingin melihat bagian-bagian yang sebenarnya dari pesawat itu, untuk lebih memahami bagaimana pesawat itu disusun dan menemukan kerentanannya."

Angkatan Laut AS mengakui dalam sebuah pernyataan bahwa operasi pengambilan pesawat sedang berlangsung setelah "kecelakaan" di atas kapal USS Carl Vinson.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: