Diminta Buru Teroris Papua yang Bunuh 3 Anak Buahnya, Jenderal Dudung: Keputusan di Panglima TNI
Serangan teroris Papua yang menewaskan tiga prajurit TNI bikin banyak orang jengkel. Baik di dunia nyata, maupun di dunia maya.
Di dunia maya, banyak yang bersuara meminta Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman segera bertindak menumpas para teroris itu. Namun, Dudung tak bisa langsung bergerak. Dia bilang, keputusan memburu teroris Papua ada di tangan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.
Baca Juga: Bukan Hanya Nyanyi "Ngopi" Keunggulan KSAD Dudung Abdurachman Ini Disebut Wow untuk Pilpres 2024
Serangan itu dilakukan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM). Mereka menyerang Pos Koramil di Desa Tigilobak, Distrik Gome, Puncak, Papua, Kamis pagi (27/1). Tiga prajurit TNI AD dari Satgas Pamtas Mobile Yonif R 408/SBH yaitu Serda M Rizal Maulana Arifin, Pratu Tupel Alomoan Baraza, dan Pratu Rahman Tomilawa, gugur. Sedangkan Pratu Saeful kritis.
Kembali ke Dudung, mantan Pangkostrad itu mengaku tidak memiliki kewenangan melakukan pengejaran terhadap anggota KBB yang menewaskan tiga anak buahnya itu.
“Saya tidak bisa adakan pengejaran, adakan ini, saya tidak bisa. Itu kewenangan Panglima TNI,” jelas Dudung, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (27/1).
Menurut Dudung, kewenangan KSAD hanya sebatas menyiapkan personel di Papua. Selebihnya, kewenangan operasional dijalankan Panglima. “Jadi begini, kalau TNI AD kan hanya menyiapkan personel. Operasional di sana kan kewenangan Panglima TNI, bukan saya,” ucapnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: