Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Diminta Buru Teroris Papua yang Bunuh 3 Anak Buahnya, Jenderal Dudung: Keputusan di Panglima TNI

Diminta Buru Teroris Papua yang Bunuh 3 Anak Buahnya, Jenderal Dudung: Keputusan di Panglima TNI Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman memberikan keterangan kepada wartawan usai pelantikan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (17/11/2021). Presiden Joko Widodo melantik Dudung Abdurachman menjadi KSAD menggantikan Jenderal TNI Andika Perkasa yang dilantik menjadi Panglima TNI. | Kredit Foto: Antara/Hafidz Mubarak A

Namun demikian, mantan Pangdam Jaya itu mengungkapkan duka cita mendalam atas gugurnya tiga prajurit TNI AD ini. "Saya merasa kehilangan. Itu anak buah saya,” ungkapnya.

Lalu, bagaimana sikap Andika? Mantan KSAD ini langsung terbang ke Papua untuk melakukan evaluasi internal. Andika tiba di Papua sejak Kamis (27/1). Setelah satu hari di Papua, Andika sudah mengantongi identitas para pelaku penembakan. Dia telah memerintahkan anggotanya untuk terus mengejar anggota KKB itu. 

"Kepada mereka yang memilih cara-cara yang bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan, mau tidak mau harus membayar, harus bertanggung jawab. Ini adalah tindakan melawan hukum," tegas Andika, di Papua, kemarin.

Andika mengaku sudah mendalami akar penyebab gugurnya tiga prajurit yang melaksanakan tugas di Distrik Gome, Kabupaten Puncak, Papua. Hasilnya, pihak TNI tidak ada yang melakukan provokasi. Prajurit dari Satgas Pamtas Mobile Yonif R 408/SBH hanya melakukan tugas rutin. "Justru pada saat tugas, lalu kami diserang," ujar Andika, menekankan.

Bagi tiga prajurit yang gugur, lanjut Andika, akan dinaikkan pangkatnya setingkat lebih tinggi. Kenaikan pangkat diberikan atas jasa dan pengabdian yang telah mereka berikan kepada negara.

Anggota Komisi I DPR, Syarief Hasan mendukung penuh langkah Andika menumpas teroris Papua yang telah meresahkan warga sipil dan merongrong kedaulatan negara. Wakil Ketua MPR ini menegaskan, genealogi KKB adalah teror, dan akan terus melakukannya.

"Tidak ada ruang dialog dengan kelompok seperti ini. TNI/Polri tidak perlu ragu untuk melakukan tindakan penanggulangan yang tuntas. Mereka adalah musuh negara dan rakyat. Sudah seharusnya ditumpas sampai ke akar-akarnya,” tegas Syarief, dalam keteranganya, kemarin.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Fajria Anindya Utami

Bagikan Artikel: