Cendekiawan Nahdatul Ulama (NU), Nadirsyah Hosen atau Gus Nadir menyindir keras Jusuf Kalla yang disebutnya gagal menegakan hukum di Indonesia selama dua kali menjadi Wakil Presiden.
Itu disampaikan Gus Nadir untuk merespons pernyataan Jusuf Kalla yang baru-baru ini menyebut Indonesia masuk negara dengan tingkat ketidakadilan agak tinggi.
“Berarti selama 2 kali Bapak JK jadi Wapres bisa dianggap gagal menjadikan Indonesia sebagai negara hukum ya, Pak,” ujar Gus Nadir di akun Twitternya Rabu (2/2/2022).
Baca Juga: Omongan Jusuf Kalla (JK) Soal Pemindahan Ibu Kota Menggelegar, Jokowi Mohon Siap-siap!
Cuitan Gus Nadir langsung mendapat atensi dari masyarakat pengguna media sosial lainnya. Pengguna @chairul*** bahakan menyarakan agar Banser sesekali menggruduk Jusuf Kalla.
“Ya gagal, makanya kadang perlu digeruduk Banser. pake tanah orang buat bisnis, tapi mau gratis,” ujarnya.
“Dulu pas masih menjabat mungkin menurut belio ketidakadilan rendah, baru stlh diluar pemerintahan keliatan tdk sprti anggapan sblmnya bgtupun dg mantan pejabat2 yg lain “lah pas keluar gerbong koq beda?,” timpal @d_ari***.
“Itu artinya bapak JK melihat sekarang tambah parah dibanding jaman beliau om… gitu aja ga mudeng… Bu Susi aja sekarang jd kritisi pemerintah,” ujar lainnya.
Adapun, pernyataan Jusuf Kalla soal tingkat ketidakadilan yang tinggi itu disampaikan saat menghadiri Rapat Kerja Nasional (rakernas) dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Hotel Bidakara, Jakarta.
“Seperti semua intoleran itu karena ketidakadilan bermacam-macam, politiklah atau agama atau ekonomi. Jangan lupa itu faktor ekonomi. Indonesia termasuk negara yang tingkat ketidakadilannya, rasio agak tinggi kan walaupun masih ada negara yang lebih tinggi lagi,” jelas JK.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: