Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Perkebunan Kelapa Sawit Itu Amanah, Mengapa?

Perkebunan Kelapa Sawit Itu Amanah, Mengapa? Pekerja memanen tandan buah segar kelapa sawit saat panen di Desa Jalin, Kecamatan Kota Jantho, Kabupaten Aceh Besar, Aceh, Senin (23/8/2021). Pemerintah Aceh sejak tahun 2018-2020 telah menerima dana program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) dari Dirjen Perkebunan (Dirjenbun) Kemeterian Pertanian (Kementan) sebesar Rp 793 miliar, dan untuk tahun 2021 kembali mendapatkan bantuan tersebut sekitar Rp615 miliar. | Kredit Foto: Antara/Syifa Yulinnas
Warta Ekonomi, Jakarta -

Minyak sawit merupakan salah satu minyak yang paling banyak dikonsumsi masyarakat dunia. Hampir seluruh produk yang kita temui sehari-hari seperti produk makanan, produk kecantikan, produk kebersihan, hingga bahan bakar menggunakan minyak sawit dalam proses pembuatannya.

"Permintaan dunia akan minyak sawit menunjukkan kecenderungan meningkat dari tahun ke tahun sejalan dengan populasi penduduk dan pendapatan dunia yang bertumbuh sehingga meningkatkan konsumsi produk-produk dengan bahan baku minyak sawit," seperti dilansir dari laporan PASPI, Kamis (3/2/2022).

Baca Juga: Punya Nilai Nutrisi, Produk Samping Sawit Dapat Dijadikan Pakan Ternak

Menyadari bahwa bisnis terkait minyak sawit merupakan usaha yang sangat luas dan beragam, dibutuhkan banyak SDM dengan ragam keahlian yang terdidik dan terampil. Banyak posisi pekerjaan yang dibutuhkan di masing-masing perusahaan perkebunan kelapa sawit mulai dari level bisnis hingga industri.

Tidak hanya itu, masyarakat di pedesaan yang bersentuhan langsung dengan kegiatan operasional perkebunan sawit juga menikmati manfaat dari adanya perkebunan sawit.

"Dapat dikatakan bisnis ini adalah bisnis yang amanah karena setiap tetes minyak sawit yang kita konsumsi ikut membantu roda ekonomi di kawasan pedesaan," catat laporan PASPI.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: