Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mirisnya Investasi Bodong, Satu Kampung Ketipu Forex: Cuan Kalem, Giliran Rugi Koar-Koar!

Mirisnya Investasi Bodong, Satu Kampung Ketipu Forex: Cuan Kalem, Giliran Rugi Koar-Koar! Kredit Foto: Freepik
Warta Ekonomi, Jakarta -

Nasib warga Desa Karangetang, Gorontalo, ketiban sial. Niat hati investasi, justru terjebak investasi bodong trading foreign exchange (forex) secara berjemaah, sekampung. 

Kepala Desa Karangetang, Nahemya Bawole, mengamini bahwa saat ini 95 persen warganya ikut investasi Forex. Bahkan, semuanya mengaku rugi dan menjadi korban investasi tersebut. Fenomena tersebut pun menyita perhatian publik, tak terkecuali warganet di jagat media sosial.

Dalam sebuah unggahan di Instagram, warganet menyanyangkan jatuhnya korban akibat ulah oknum-oknum yang mengatasnamakan investasi padahal trading dengan tujuan untuk mencari keuntungan sendiri. Seorang warganet mengatakan, tak jarang ajakan investasi semacam itu bersifat manipulatif bagi mereka yang awam. Baca Juga: Anak Hary Tanoesoedibjo Dilamar Anak Bos Emtek: Bau-Baunya Pernikahan Bisnis, MNC dan Emtek Merger?

"mending kalo trading doang, manipulatif banget, ponzi dibungkus MLM, MLM dibungkus trading - trading dibungkus sekolah KOMPUTER," tulis warganet @makblas** dalam kolom komentar akun Instagram Ngerti Saham yang dilihat redaksi Warta Ekonomi, Jakarta, Kamis, 3 Februari 2022.

View this post on Instagram

A post shared by NGERTISAHAM (@ngertisaham)

Pendapat serupa juga disampaikan oleh warganet @janitrafel** yang menulis, "ngakunya investasi caranya trading nyatanya gambling..."

Fenomena tersebut pun dinilai menjadi cermin dari tingkat literasi masyarakat terhadap produk forex di Indonesia. Minimnya edukasi disebut sebagai salah satu penyebab terjadinya penipuan forex, "Banyak kemunduran literasi forex di Indonesia, jadinya banyak yang tidak teredukasi," tulis @abdulhamid****

Di sisi lain, ada warganet yang menilai kesalahan bukan pada marketnya, melainkan pada individunya. Seperti yang disampaikan oleh warganet @marktan****, "Bukan pengawasan kemendag yg hrs ditingkatkan, tapi yg sok2an mo jd trader pengen cepat kaya itu yg hrs di edukasi!"

Anggapan demikian juga diamini oleh warganet @erwin_***, "yg salah sih menurut saya orangnya bukan marketnya . sebenernya semua hal klo nggak belajar itu pada akhirnya ya gagal bukan diforex aja, begitu pun saham di bisnis atau dibidang apapun."

Komentara menggelitik disampaikan oleh @iamriosapu*** yang menyebut, "Udh tau gambling, kalo cuan diem, kalo rugi koar2."

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: