Bujan hanya produk-produk UMKM, kota virtual juga akan menghadirkan hiburan musik, hingga rangkaian seminar untuk melengkapi pengalaman menjelajah kota digital itu.
Kehadiran kota virtual, juga akan melengkapi dan menguatkan ekosistem yang telah dimiliki LinkAja. Tercatat saat ini pengguna LinkAja mencapai 81 juta pengguna, dan 6 juta pengguna LinkAja Syariah.
Kemudian terdapat 4 juta pedagang yang telah masuk ke dalam ekosistem LinkAja dan tersebar di seluruh Indonesia.
"Ekosistem ini sangat besar dan siap digunakan semua parties yang berkepentingan. Mandat kita adalah mempertemukan antara sisi user dengan sisi merchant. Mempertemukannya dengan financial solution yang efektif, sehingga user dan merchant bisa bertemu di dalam platform yang seamless," jelasnya.
Sementara itu, Direktur Operasional LinkAja Widjayanto Djaenudin mengungkapkan, LinkAja memiliki fokus untuk mengembangkan digitalisasi di empat sektor, yakni UMKM, pariwisata, transportasi, dan layanan kesehatan. Empat sektor tersebut dinilai potensial untuk tumbuh dan berkembang pesat dalam pemanfaatan teknologi digital.
Maka dari itu, LinkAja bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan Kementerian Kesehatan guna mengakselerasi digitalisasi di empat sektor tersebut.
"Jadi kegiatan digitalisasi ini akan kita lakukan berkolaborasi dengan Kemenparekraf dan Kementerian Kesehatan," ujar Widjayanto.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Djati Waluyo
Editor: Alfi Dinilhaq
Tag Terkait: