Sinyal Perang Menyala! Eks Menteri Pertahanan Ramalkan Rusia Miliki Cukup Pasukan untuk Rebut Kiev
Mantan Menteri Pertahanan Ukraina mengatakan bahwa Rusia sekarang memiliki pasukan yang cukup untuk merebut ibu kota Kiev atau kota lain. Namun menurutnya, Moskow jelas masih belum mampu mengambil alih dan menduduki negara itu secara penuh.
Dalam sebuah wawancara dengan The Guardian, Andriy Zagorodnyuk mengatakan situasinya tampak "sangat mengerikan".
Baca Juga: Strategi Gila Rusia dan China, Amerika Serikat Bisa Panas
“Rusia sekarang dapat merebut kota mana pun di Ukraina. Tapi kami masih belum melihat 200.000 tentara yang dibutuhkan untuk invasi skala penuh,” katanya, dikutip Senin (7/2/2022).
Berbicara pada Minggu (6/2/2022), Zagorodnyuk mengatakan dia tidak percaya invasi Rusia tidak bisa dihindari. Dia mengatakan pembentukan pasukan Rusia tanpa belas kasihan berjalan sesuai dengan buku teks tetapi niat dan strategi Kremlin tetap buram.
“Kami tidak melihat permainan akhir politik di sini,” katanya.
“Jika Putin merebut Kyiv akan ada perang skala penuh. Pasukan tentara Ukraina akan berperang. Akan ada perlawanan besar sepanjang masa. Kenapa kamu ingin melakukan itu?" tegasnya.
“Ukraina tidak akan mengatakan 'Ayo bergabung dengan Rusia'. Ini dipahami. Kecuali, tentu saja, Putin benar-benar delusi dan memiliki pemahamannya sendiri tentang kenyataan. Akan ada darah, sanksi. Tidak ada yang membutuhkan perang internasional semacam itu di Eropa saat ini,” kata mantan menteri itu.
Zagorodnyuk mengatakan pemerintah AS benar untuk merilis intelijen tentang rencana dan kemampuan Rusia. Para pejabat AS mengklaim memiliki bukti rencana rumit oleh Kremlin untuk membuat video palsu yang "sangat gamblang" tentang serangan Ukraina sebagai dalih untuk invasi militer.
Zagorodnyuk mengatakan plot itu tampak "sedikit eksotis" tetapi menambahkan bahwa Moskow sebelumnya telah melakukan operasi "bendera palsu" serupa.
Komentarnya mengikuti pengarahan yang tidak menyenangkan oleh pemerintahan Biden tentang penumpukan militer Kremlin di perbatasan Ukraina. Gedung Putih mengatakan pada Sabtu (5/2/2022) bahwa Moskow telah mengumpulkan setidaknya 70% dari senjata yang dibutuhkan untuk memberi Vladimir Putin opsi operasi militer besar pada pertengahan Februari.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: