Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Optimisnya 3 Unsur Capai NZE 2060

Optimisnya 3 Unsur Capai NZE 2060 Panel surya, PV solar, listrik tenaga surya | Kredit Foto: WE
Warta Ekonomi, Jakarta -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan, Indonesia memiliki komitmen tegas untuk mengurangi penggunaan penggunaan karbon guna menuju Net Zero Emission (NZE) 2060.

Ketegasan Jokowi direspons positif oleh Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR) Fabby Tumiwa yang mengatakan masih tetap optimis dalam mencapai NZE 2060. Namun, dia menegaskan, optimis tersebut harus dilihat bahwa kunci untuk mencapai ke sana paling tidak ada dua yang harus dilakukan dalam satu dekade mendatang.

Baca Juga: Kejar Zero Net Emission, PGN Perluas Infrastruktur Gas Bumi

"Yang pertama adalah kita bisa dengan cepat meningkatkan kapasitas energi terbarukan, itu harus dilakukan dengan cepat," ujar Fabby dalam diskusi virtual, Senin (7/2/2022).

Fabby mengatakan, yang kedua terkait mengelola pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) dengan rencana melakukan press down. Menurutnya, rencana itu sudah tepat untuk dilakukan, tetapi jika dilihat dalam perhitungan pribadi, harus lebih agresif lagi.

"Juga affordability kita tidak terganggu, maka pengembangan energi terbarukan itu menjadi sangat penting dalam satu dekade ke depan. Dengan demikian, emisi karbon kita bisa PIK pada 2030, lalu bisa turun ke 2050 dan 2060," ujarnya.

Hal serupa juga diungkapkan oleh Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Dadan Kusdiana yang mengatakan pihaknya tetap optimis untuk mencapai NZE 2060.

"Saya tidak punya jawaban lain pasti, saya harus lebih optimis untuk memberikan message kepada industri dan juga kepada PLN di sini," ujarnya.

Namun, optimisme tersebut harus dimulai dari sekarang. Pasalnya, mencapai itu harus melewati proses transisi mencapai 23 persen pada 2025. Ini menjadi salah satu kunci di 2030 bagaimana Indonesia bisa complience dengan penurunan target gas rumah kaca.

"Yang nanti salah satunya adalah dalam pemanfaatan energi bersih yang berbasis energi terbarukan, jadi percaya tidak menjawab yang 2060, tapi prosesnya perencanaan harus dari sekarang karena namanya juga transisi," jelasnya.

Sementara itu, Direktur Perencanaan Korporat PLN, Evy Haryadi, mengatakan ada dua hal yang akan menjadi kunci keberhasilan mencapai NZE 2060.

"Komitmen semua pihak, karena ini tanpa semua pihak di regulator sudah komitmen, swasta sudah komitmen, nanti pemerintah dan juga masyarakat tentunya harus komitmen karena tentunya ada biaya yang harus dibayar untuk beralih ke energi hijau," ujarnya.

Kunci kedua adalah terkait dentan inovasi teknologi. Menurutnya, dengan inovasi teknologi yang ada saat ini walaupun energi baru terbarukan sudah turun, baru energi terbarukan yang sifatnya terdekat.

Pasalnya, untuk dapat menggantikan batu bara, Evy mengatakan, harus diganti dengan energi terbarukan yang saat ini masih mahal sehingga berpotensi meningkatkan Beban Pokok Penyediaan (BPP).

"Tentunya inovasi ini bisa setara dengan batu bara, inovasi ini saya yakin bisa tanpa menaikkan BPP waktu kita melakukan transisi energi termasuk juga adanya teknologi CCOS yang mungkin nanti bisa juga memungkinkan batu bara yang ada saat ini digunakan tanpa harus di-replace dulu oleh EBT. Jadi dua hal tadi komitmen itu yang membuat saya yakin ini bisa dicapai," tutupnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Djati Waluyo
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: