Fraksi PDI Perjuangan (PDIP) di DPRD DKI Jakarta kembali menyoroti kesiapan ajang balapan mobil listrik Formula E. PDIP menyinggung belum ada penjelasan sponsor dan besar biaya yang ditanggung untuk menyelenggarakan Formula E.
Anggota DPRD DKI Fraksi PDIP Gilbert Simanjuntak mempertanyakan proses tender yang sebelumnya gagal. Namun, tender itu diulang dan diumumkan dengan pemenang yaitu Jaya Konstruksi Tbk.
Baca Juga: Mardani PKS Buka-Bukaan Potensi Anies Baswedan di 2024, Katanya Pasti Menang Meski...
"Jaya Konstruksi Tbk sendiri sebagai pemenang dalam laman resminya terbaru hingga September 2021 melaporkan kerugian Rp90 miliar. Sebagai perusahaan yang sudah listing, tidak mungkin mengucurkan dana perusahaan sebesar Rp50 miliar cuma-cuma. Tentunya ada konsesi," kata Gilbert, dalam keterangannya yang dikutip pada Senin 7 Februari 2022.
Menurut dia, dana pembangunan itu diduga semua berasal dari Jakpro yang sudah mengeluarkan Rp70 miliar. Namun, tanpa kejelasan dalam pengelolaan atau mengembalikannya.
"Jakpro sendiri penerima dana PEN sebesar Rp4,5T, dan tidak membayar cicilan serta bunganya karena dicicil lewat uang rakyat/APBD," ujarnya.
Pun, saat yang sama, Jaya Ancol juga mengajukan pinjaman Rp1,2 triliun ke Bank DKI dan langsung disetujui. Padahal, menurutnya, BUMD itu didirikan sebagai penyumbang pemasukan APBD (revenue center) dan bukan sebagai beban.
Dia bilang agar panitia juga terlalu sesumbar lantaran belum jelas yang sudah dilakukan. Ia menyindir panitia yang bicara di media serta studi banding harga tiket ke Arab Saudi. Apalagi, kata dia, proses tender saat ini baru sebatas pengaspalan.
Baca Juga: Ketua DPRD DKI Soroti Uang Commitment Fee Formula E, Sebut Uangnya Lari ke...
"Artinya pembangunan konstruksi jalur harus berjalan dahulu dan belum dikerjakan. Biaya konstruksi jalan juga tidak jelas dari mana, dengan membangun di atas rawa. Rencana kerja Jakpro semakin tidak jelas, dan semakin tidak profesional," lanjutnya.
Menurutnya, sejak awal Direksi Jakpro berjanji akan profesional dan transparan. Namun, sekarang terlihat ucapan tersebut tak sesuai.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Adrial Akbar