Indonesia dan UEA Komitmen Perkuat Kerja Sama dan Investasi, Inilah Bentuknya
Di tengah guncangan pandemi Covid-19, hubungan Indonesia dengan Uni Emirat Arab justru mencatatkan kenaikan positif.
Kesolidan persahabatan kedua negara ini perlu dijaga dan digali potensinya demi kebaikan kedua negara.
Baca Juga: Jualan Rudal Korea Selatan Senilai Miliaran Dolar Sukses Diborong UEA, Ini Alasannya
Dalam webinar berjudul 'The United Arab Emirates Investment in Indonesia: Accelerating Investment from Middle East Region', Rabu (9/2), Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri, Abdul Kadir Jailani mengatakan komitmen Indonesia untuk menjaga trend positif ini.
"Kerja sama strategis antara Uni Emirat Arab dan Indonesia menjadi komitmen kami untuk lebih memperkuat kerja sama dengan Anda, terutama di bidang kesehatan dan ekonomi," ujar Kadir.
Dalam catatannya, kerja sama perdagangan bilateral meningkat 37 persen pada 2021 sebanyak 2,9 miliar dolar AS atau sekitar Rp 41,5 triliun. Tahun lalu, ekspor Indonesia ke Uni Emirat Arab juga meningkat sebesar 50 persen.
Menurutnya, kerja sama perdagangan akan mengalami pertumbuhan signifikan setelah pembentukan perjanjian kemitraan ekonomi yang komprehensif.
Meski demikian, lanjutnya, dibutuhkan kerja dari semua pemangku kepentingan pemerintah dan bisnis untuk memanfaatkan potensi yang belum dikelola dengan baik.
Terlebih, Kadir mengatakan kedua negara telah meluncurkan perundingan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Uni Emirat Arab (IUAE-CEPA) yang diharapkan dapat memperkuat hubungan kerja sama kedua negara.
"Perjanjian tersebut akan memberikan perlindungan hukum bagi investor Indonesia dan Uni Emurat Arab di kedua negara dengan menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban investor," ungkap Kadir.
Sementara itu, pelaksana tugas (Plt) Kepala Badan Strategi Politik Luar Negeri Kemenlu, Teuku Faizasyah menambahkan, kegiatan webinar ini memiliki tujuan memanfaatkan pembelajaran dan praktik terbaik serta memberikan saran mengenai cara meningkatkan iklim investasi berkelanjutan di Indonesia.
"Kami berharap hasil diskusi dari kegiatan ini dapat mempercepat pembangunan bangsa, program-program pembangunan kita dan membawa kesejahteraan bagi masyarakat kita," ujarnya.
Teuku mengatakan bahwa sebagai sebuah negara dengan perekonomian terbesar di Asia Tenggara, Indonesia terus berupaya meningkatkan hubungan dengan negara-negara di Timur Tengah.
Ia juga menilai ada banyak kesempatan bagi Indonesia dan negara-negara di Kawasan Timur Tengah untuk menjadi mitra dekat dalam pengembangan ekonomi.
Oleh karena itu, Indonesia menyambut investasi dari negara-negara di Timur Tengah, terutama dalam bidang energi, pertambangan, pertanian, perbankan, infrastruktur, pariwisata dan industri yang ramah lingkungan.
Teuku mengakui bahwa investasi dari negara-negara di Kawasan Timur Tengah, terutama UEA, Qatar, dan Oman, telah berkembang dalam beberapa tahun terakhir.
Namun demikian, ia mencatat nilai investasi tersebut relatif kecil jika dibandingkan dengan nilai investasi dari China, Amerika Serikat, Singapura dan Jepang.
Teuku menganggap masih sedikitnya investasi negara-negara Kawasan Timur Tengah di Indonesia sebagai sebuah peluang untuk meningkatkan kerja sama investasi lebih luas lagi dengan UEA. Oleh karena itu, ia mengajak komunitas bisnis di UEA dan Timur Tengah untuk meningkatkan investasi di Tanah Air.
Melalui investasi tersebut, Teuku percaya bahwa Indonesia akan mampu menjadi hub bagi pengusaha-pengusaha UEA dan Timur Tengah untuk mengembangkan bisnis mereka di kawasan Asia Pasifik.
"Dan pastinya, ini sangat sesuai dengan kebijakan yang diterapkan oleh beberapa negara di Timur Tengah," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: