Perbankan Eropa Khawatir Sistem Pembayaran Jadi Korban Krisis Rusia-Ukraina
3) Apa sanksi baru yang disinggung Barat untuk Rusia?
Bank-bank Eropa mengamati dengan cermat undang-undang AS untuk memberikan sanksi kepada Rusia. RUU Senat akan menargetkan bank-bank Rusia yang paling signifikan dan utang negara Rusia.
Sementara itu, di Eropa, para perunding mengatakan mereka siap untuk menjatuhkan sanksi ekonomi besar-besaran kepada Rusia jika Rusia menginvasi Ukraina. Meski begitu, para pejabat dan diplomat mengatakan ancaman itu tergantung pada negosiasi kompleks yang melibatkan 27 negara anggota yang masih jauh dari selesai. Negosiasi dilakukan secara rahasia.
Menurut seorang ahli di Jenner and Block, kelompok investigasi, kepatuhan dan pertahanan, Paul Feldberg, sleain memperluas lingkaran lembaga keuangan Rusia, langkah-langkah kemungkinan besar mencakup upaya menjaga sektor energi Rusia gar tak berekmbang. Sanksi ijuga akan berupa memasukkan orang dan perusahaan yang bersekutu dengan Presiden Vladimir Putin ke daftar hitam.
"Kami cenderung melihat lebih banyak individu dan entitas yang ditunjuk daripada yang telah kami lihat sebelumnya," kata Feldberg.
4) Apa yang menjadi perhatian terbesar bagi para pemimpin Eropa?
Kekhawatiran utama adalah bahwa Rusia terputus dari sistem pembayaran global SWIFT, yang menangani transfer keuangan internasional dan digunakan oleh lebih dari 11.000 lembaga keuangan di lebih dari 200 negara. Ada prioritas untuk langkah seperti itu: Iran dilarang satu dekade lalu.
Pakar keuangan di Universitas Goethe Franfurt dan penasihat kementerian keuangan Jerman, Jan Pieter Krahnen mengatakan, konsekuensi jangka pendek dari larangan itu tidak jelas, dan mungkin menjadi bumerang.
Dalam jangka panjang, hal itu dapat mengarah pada pembentukan sistem paralel yang akan menjadi kerugian bagi sistem global, dan juga memfasilitasi konflik lebih jauh di masa mendatang.
5) Apa lagi yang mungkin bakal terjadi?
Menurut mitra firma hukum DWF, Jonathan Moss, lembaga keuangan yang terlibat dalam swap, futures, forward, dan derivatif lainnya yang diperdagangkan dengan rekanan Rusia juga dapat dikenai aturan sanksi.
"Larangan perdagangan obligasi Rusia di pasar sekunder akan berarti bahwa pemegang obligasi Rusia mungkin terpaksa menjual," kata Moss.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto