Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sukses Restrukturisasi, Kemenperin: Sritex Bawa Sinyal Baik di Tengah Pandemi

Sukses Restrukturisasi, Kemenperin: Sritex Bawa Sinyal Baik di Tengah Pandemi Kredit Foto: Kemenperin
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) mendapatkan apresiasi dari pemerintah usai sukses merampungkan restrukturisasi dengan kreditur hingga homologasi. 

Kementerian Perindustrian, Kamis (10/2/2022), menilai Sritex membangkitkan optimisme industri tekstil, terutama di tengah pandemi yang memiliki dampak besar terhadap dunia usaha. 

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyebutkan keberhasilan restrukturisasi hingga homologasi Sritex menjadi angin segar bagi industri tekstil dalam negeri.

Baca Juga: Cetak Rekor Tertinggi, Anggaran 2021 Kemenperin Terserap 97,45%

"Kami mengapresiasi Sritex atas keberhasilannya dalam restrukturisasi. Ini menjadi angin segar bagi industri tekstil di tanah air," kata Menperin Agus Gumiwang.

Lebih-lebih lagi, Sritex merupakan salah satu industri tekstil terbesar yang integrated dari hulu ke hilir.

Baca Juga: Bantu IKM Masuk Pasar Online, Kemenperin Gandeng Inaproduct

"Dengan produk tekstil terintegrasi dan terbesar di Indonesia, maka keberhasilan PT Sritex dalam menghadapi tantangan restrukturisasi ini juga mengindikasikan kepercayaan para pemangku kepentingan global atas kemampuan industri TPT Indonesia," ujarnya.

Agus Gumiwang menambahkan, pemerintah pun selama ini melakukan berbagai langkah agar dunia industri dapat bertahan dikala pandemi.

"Pemerintah terus menjaga iklim investasi dan usaha industri TPT melalui kebijakan strategis. Baik berupa insentif fiskal maupun non-fiskal, untuk mengurangi dampak pandemi Covid-19,"tegas Menperin.

Inilah alasan Kemenperin sangat antusias dengan hasil perjuangan Sritex yang dapat mempertahankan operasionalnya meskipun sedang restrukturisasi.

Menurut Menteri Agus, efek dari keberhasilan Sritex berdamai dengan kreditur berdampak positif lebih luas.

"Dengan selesainya proses restrukturisasi (Sritex), industri TPT pantas disebut sebagai sunrise industry, bukan sunset" katanya lagi.

Di sisi lain, menurut Agus Gumiwang, dari keberhasilan Sritex ini juga, optimisme terhadap sektor padat karya semakin bertumbuh.

"Sebagai sektor padat karya berorientasi ekspor, kami optimis industri TPT nasional semakin tumbuh. Didukung lagi dengan kebijakan yang dapat menjadi stimulus bagi perusahaan," ujar Agus Gumiwang 

Sementara Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) pun merespons positif pencapaian Sritex. Ia menilai ini bahkan menjadi titik balik bagi dunia industri di tengah pandemi.  

"Titik balik Industri TPT di tahun 2022 akan ditandai dengan meningkatnya investasi di industri tekstil yg bisa mencapai USD 900 juta dalam periode 2022-2023," ujar Ketua API Jemmy Kartiwa Sastraatmaja.

Menurutnya, komitmen investasi para pengusaha menunjukkan keyakinan terhadap sektor tekstil, dan dukungan dari sektor perbankan. 

"Kami juga menyambut baik rampungnya restrukturisasi  Sritex sebagai satu dari beberapa perusahaan tekstil yang melantai di bursa. Karena ini menandakan kepercayaan para kreditur terhadap prospek industri tekstil ke depan," ujarnya. 

Alasan itu juga, menurutnya, ke depan sinergi antar pengusaha tekstil pun dapat semakin baik.

"Kami berharap dengan sinergi dan kolaborasi antar pengusaha tekstil, industri ini dapat bangkit lebih kuat lagi menuju ketahanan dan kemandirian sandang nasional," tegas Jemmy .

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: