Badan usaha milik desa (Bumdes) diminta untuk meningkatkan perannya dalam menggerakkan perekonomian warga di desa masing-masing.
Hal itu disampaikan Bupati Semarang Ngesti Nugraha saat membuka rapat koordinasi dan temu mitra Bumdes se-Kabupaten Semarang, di ruang pertemuan RM Cikal Gading, Tuntang, Rabu (9/2/2022).
Menurutnya, Bumdes dapat menjalankan berbagai usaha ekonomi kreatif dan bekerja sama dengan investor luar. Sehingga dapat membantu memulihkan usaha ekonomi warga desa.
Ngesti menyatakan, pihaknya siap mempertemukan dengan investor yang akan membuka usaha di Bumi Serasi.
“Ada celah usaha yang dibawa para investor, terutama pemenuhan bahan baku. Bumdes dapat ikut serta mendukung penyediaannya sesuai potensi desa masing-masing,” katanya.
Selain itu, lanjut bupati, Bumdes juga juga menjalin kerja sama dengan pelaku UMKM. Dari situ, dapat dikembangkan usaha produktif yang saling menguntungkan. Di antaranya, pengembangan desa wisata dan usaha perniagaan.
Ketua Paguyuban Bumdes Kabupaten Semarang Purdam Fuji Hastoto mengatakan, saat ini telah tercipta jaringan toko Bumdes (Jarkodes) di Jawa Tengah. Pola kemitraan ini mulai disosialisasikan kepada pengelola Bumdes yang memiliki usaha produktif terutama toko kebutuhan sehari-hari.
“Kami siap menjalin kerja sama antar Bumdes guna meningkatkan mutu usaha yang telah ada,” tegasnya.
Sub Koordinator Ekonomi Desa Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dispermasdes) Kabupaten Semarang, Ari Setyorini menjelaskan, saat ini sudah terbentuk 190 Bumdes.
Dari pendataan berdasarkan mutu pengelolaan administrasi, sebanyak 67 Bumdes termasuk dalam kategori dasar, 107 kategori tumbuh, dan 15 Bumdes berkembang. Sedangkan Bumdes Jatirejo, Suruh termasuk kategori maju.
Terkait Jarkodes, Ari menyebutkan, pada tahun lalu telah mengembangkan internet desa untuk mendukung pemasaran produk secara online melalui laman
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Boyke P. Siregar
Tag Terkait: