Joe Biden Layangkan Ultimatum Keras ke Vladimir Putin yang Isinya...
Kredit Foto: Japan Times/APF-JIJI
Rusia telah mengerahkan lebih dari 100 ribu personel militer ke perbatasan Ukraina. Menurut pejabat AS, Rusia juga telah mengerahkan pasukan rudal, udara, angkatan laut, dan operasi khusus serta pasokan untuk persiapan perang. Pekan ini, Rusia memindahkan enam kapal serbu amfibi ke Laut Hitam dan menambah kemampuannya untuk mendaratkan marinir di pantai.
Biden telah mendukung kehadiran militer AS di Eropa sebagai jaminan bagi sekutu NATO di sisi timur. AS juga telah mengerahkan 3.000 tentara tambahan ke Polandia.
Di sisi lain, Angkatan Darat AS juga memindahkan 1.000 tentara dari Jerman ke Rumania, yang berbatasan dengan Ukraina. Dalam beberapa kesempatan diplomasi, Rusia menuntut agar Barat menjauhkan negara-negara bekas Soviet dari pengaruh NATO.
Rusia juga ingin NATO menahan diri agar tidak mengerahkan senjata di dekat perbatasannya. Tuntutan Rusia itu kemudian ditolak oleh Barat.
Rusia dan Ukraina telah terlibat dalam konflik sengit sejak 2014. Tepatnya ketika pemimpin Ukraina yang bersahabat dengan Kremlin digulingkan dari jabatannya oleh pemberontakan rakyat.
Moskow menanggapi dengan mencaplok Semenanjung Krimea dan kemudian mendukung pemberontakan separatis di Ukraina timur. Pertempuran telah menewaskan lebih dari 14 ribu orang.
Kesepakatan damai 2015 yang ditengahi oleh Prancis dan Jerman membantu menghentikan pertempuran skala besar. Tetapi pertempuran tetap saja berpotensi untuk terus berlanjut.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: