Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Percuma Mas Ganjar, Percuma! Nasi Sudah Jadi Bubur, Warga Wadas Terlanjur Sakit Hati!

Percuma Mas Ganjar, Percuma! Nasi Sudah Jadi Bubur, Warga Wadas Terlanjur Sakit Hati! Kredit Foto: Antara/Andreas Fitri Atmoko
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kunjungan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo ke Desa Wadas pascainsiden penangkapan warga yang menolak proyek Bendungan Bener dinilai tidak dapat membayar semua rasa sakit hati para korban. Warga sukar memaafkan  Ganjar dan aparat kepolisian yang dinilai  sewenang-wenang melakukan penangkapan.

Hal ini disampaikan pengamat Direktur Political and Public Policy Studies (P3S), Jerry Massie menanggapi kedatangan Ganjar menemui warga Desa Wadas pada Minggu (13/2/2022) kemarin.

Ganjar menemui masyarakat yang kotra pemerintah terkait proyek Bendungan Baner yang menjadi salah satu program ambisius Presiden Joko Widodo itu. Kedatangan Ganjar untuk berdialog untuk mencari solusi dari masalah ini.

Baca Juga: Memanas! Politisi PDIP Benarkan Gubernur yang Disindir Puan Maharani Adalah Ganjar Pranowo

“Nasi sudah jadi bubur. Bagi saya mereka telah dilukai sulit untuk diobati,” kata Jerry kepada wartawan Senin (14/2/2022). 

Sebagai Kepala Daerah, Ganjar kata, Jerry semestinya sudah putar otak terlebih dahulu untuk mencegah konflik itu terjadi. Kata dia, seharusnya Pemerintah Jawa Tengah jauh-jauh hari sudah mengantisipasi peristiwa ini. Satu-satunya solusi untuk menghindari konflik lanjut Jerry adalah tidak boleh memaksa warga melepas lahannya demi proyek tersebut.

“Pemaksaan kehendak selain bertentangan dengan hak asasi manusia (HAM), juga sangat dilarang Tuhan,” tutur Jerry.

Sebelumnya menemui puluhan warga Desa Wadas pada Minggu (13/2/2022), Ganjar antusias mendengarkan semua keluh kesah warga pasca insiden penangkapan itu. Pria yang digadang-gadang bakal menjadi salah satu calon Presiden pada Pemilu 2024 itu kemudian kembali meminta maaf.  Sebelumnya Ganjar juga sudah pernah meminta maaf atas kejadian itu. 

"Kulo nyuwun ngapuro kalih panjenengan (saya minta maaf pada bapak/ibu) atas peristiwa yang terjadi. Makanya saya datang ke sini secara langsung. Yang kedua, saya ke sini ingin mendengarkan langsung dari masyarakat dari persoalan yang ada. Saya juga ingin takziah, karena mendengar ada sesepuh di desa Wadas yang meninggal, semoga husnul khotimah," kata Ganjar.

"Ada tiga hal yang akan kita kerjakan setelah pertemuan ini, pertama kita akan melakukan evaluasi teknis, kedua metode pendekatan dan ketiga terkait apa yang selama ini menjadi polemik, apakah yang pro atau kontra. Nah yang ketiga ini sepertinya kurang, makanya saya datang ke sini dan ingin mendengarkan secara langsung," katanya menambahkan.

Adapun peristiwa penangkapan warga Desa Wadas itu disebut-sebut dilakukan aparat dengan penuh kekerasan, perlakuan represif aparat itu kemudian dibantah habis-habisan  oleh pemerintah meski sejumlah video yang merekam kejadian itu telah berseliweran di media sosial.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: